Lihat ke Halaman Asli

Haikal Ardya

Universitas Airlangga

Komunikasi Pada Pasien Yang Mengalami Diabetes Melitus

Diperbarui: 23 Desember 2024   11:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Contoh Komunikasi Terapeutik pada pasien  (Sumber :https://abdulharis.com/komunikasi-terapeutik-konsep-dalam-keperawatan/ )

Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan titik tolak saling memberikan pengertian antar perawat dengan pasien. Rata-rata hasil data yang didapatkan dari beberapa rumah sakit di Indonesia menunjukan 67% pasien mengeluh adanya ketidakpuasan dalam penerimaan pelayanan kesehatan, terutama dalam hal komunikasi (Transyah & Toni, 2018) Komunikasi terapeutik sangat penting  dan merupakan komunikasi yang direncanakan secara sadar dan dipusatkan serta bertujuan untuk kesembuhan pasien. Seluruh perilaku dan pesan yang disampaikan tenaga medis hendaknya bertujuan terapeutik untuk pasien. Komunikasi terapeutik harus berjalan dengan secara efektif antara pasien dengan dokter sehingga saling menghargai satu sama lainnya.

Peran komunikasi terapeutik sangat penting sebagai salah satu bentuk pelay anan kesehatan sehingga terwujudnya komunikasi terapeutik yang baik pada setiap fase atau tahapan yang akan menghasilkan hubungan baik juga menumbuhkan rasa percaya dan kepuasan terhadap pasien bahwa dirinya akan dirawat sebaik-baiknya serta mendapat kesembuhan ( Soraya, 2021). Salah satu hal yang mendukung kesembuhan pasien tidak hanya memberikan informasi tentang kesehatannya, tetapi mendengarkan keluhan pasien, empati, edukasi dan pelayanan ramah juga sangat mempengaruhi kesembuhan pasien.

Fungsi komunikasi terapeutik :

  • Membantu pasien mengelola perasaan dan keputusan
  • Mendorong adaptasi pasien
  • Membantu pasien merealisasikan diri
  • Meningkatkan fungsi dan kemampuan memenuhi kebutuhan
  • Mempercepat hubungan professional antara perawat dan pasien
  • Mencegah tindakan negative dan preventif.

Ada 4 fase komunikasi terapeutik yang dapat perawat gunakan saat berbicara dengan pasien (Jensen, 2019), yaitu:

       1. Fase pra-interaksi

      2.  Fase orientasi 

      3. Fase Kerja 

      4. Fase terminasi 

  • Fase pra interaksi

Fase pra interaksi dilakukan untuk mempersiapkan diri perawat sebelum bertemu dengan pasien. Hal ini penting dilakukan agar perawat mengetahui latar belakang pasien, sehingga fase berikutnya berjalan dengan baik. Dokter dapat melihat rekam medis, termasuk Riwayat penyakit atau operasi sebelumnya, atau ada obat-obatan yang dikonsumsi saat ini

  • Fase orientasi

Dokter harus memperkenalkan diri terlebih dahulu, dan jelaskan tujuan saat bertemu paisen saat itu. Dengarkan baik-baik apa yang pasien sebutkan dan jika perlu konfirmasi ulang bahwa pengucapannya benar. Selain itu, dokter juga harus menjaga privasi, karena privasi pasien sangat penting dalam medis.

  • Fase kerja
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline