Janji Anies sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia saja belum dilunasi, bagaimana warga DKI bisa mempercayai bahwa janjin-janjinya sebagai Cagub DKI akan dipenuhinya kalau dia jadi Gubernur DKI?
Sebagai Mendikbud, bulan Mey 2026 yang lalu, di depan banyak saksi, Anies berjanji akan memberi komputer dan uang masing-masing Rp. 35 juta kepada Muhamat Fauzi Baim yang berprofesi sebagai penjual jamu dan dua orang temannya, Iffa Suraiya, dan Sukartono.
“Pertama, mengenai komputer. Nanti Insyaallah kita bantu, ya. Minimal pada bapak ibu sekalian juta siapkan, ya. Komputer belum datang kok sudah salaman?” Janji Anies.
Kembali Anies menjanjikan, “Terus yang kedua, ini kita akan bantu bapak ibu semua, buku, jadi tadi kan kita bicara tentang betapa sulitnya. Banyak sekali buku. Saya, kita akan berikan kepada ... nilainya 35 juta per ...,”
Masalahnya adalah janji-janji tersebut tidak pernah ditepati sampai Anies dipecat oleh presiden Jokowi hari Rabu, 27 Juli 2016 yang lalu.
Bapak Anies Baswedan yang mulia, izinkan saya bertanya, “Bagaimana dengan janji-janji anda kepada penjual jamu tersebut? Kenapa anda lupa begitu saja? Itu bukan tanggung jawab anda lagi karena sudah dipecut oleh Jokowi?”
Sekali lagi, izinkan daku bertanya, hai Anies yang mulia, “Kepada siapa kita harus berpihak? Kepada Anies Baswedan yang dipecat oleh presiden Jokowi atau penjual jamu dan kedua temannya?”
Izinkn aku bertanya lagi, wahai Anies Baswedan yang mulia, “Kalau janji kepada pedagang jamu saja anda lupakan begitu saja, bagaimana kami bisa mempercayai janjin-janji nyagub DKI? Masak kami harus garuk aspal kayak pedagang jamu?”
Tentang “Muhammad Fauzi Menagih janji kementrian Pendidikan,” anda bisa melakukan konfirmasi kepada yang bersangkutan lewat link youtube dan FB dia.
https://www.youtube.com/watch?v=5KfA8EH_MZY&feature=youtu.be