Lihat ke Halaman Asli

Seberapa Asli Indonesiakah Anda?

Diperbarui: 29 Desember 2016   16:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Anda mengklaim diri orang Indonesia asli sambil mengagul-agulkan nasionalismemu lalu mengejekku CINA bahkan CINA KAFIR dan menuduhku tidak nasionalisme? “Kisanak, seberapa asli Indonesiakah anda?”

Pada tahun 2012 Kementerian Dalam Negeri mempublikasikan keberadaan 782 kerajaan yang pernah ada di nusantara. Di antara semua kerajaan tersebut tinggal 186 kerajaan yang masih berdiri wilayahnya, istananya, budayanya maupun sistem pemerintahannya namun tidak berdaulat lagi karena sudah saling menaklukkan lalu ditaklukkan oleh Belanda dan tidak pernah merdeka lagi sampai hari ini.

Negara Kesatuan Repulik Indonesia (NKRI) adalah hasil perjuangan bangsa Indonesia, bukan warisan dari nenek moyang kita. Mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat karena nenek moyang kita tidak punya sumbangsih apa pun kepada NKRI karena yang diperjuangkan jaga seumur hidup mereka sudah tidak berdaulat lagi bahkan dijajah Belanda.

Itu sebabnya tolong jangan mengagul-agulkan dirimu keturunan Indonesia ASLI hanya karena nenek moyang kita pernah beranak cucu di tanah air yang kita sebut Indonesia ini. Nenek moyang kita tidak mewariskan tanah air Indonesia kepada kita sama sekali.  Tanah tumpah darah Indonesia adalah hasil perjuangan BANGSA Indonesia tahun 1945.  

Handai taulanku sekalian yang mengejekku CINA bahkan CINA KAFIR, kalian yang memperlakukan kami sebagai WNI keturunan yang menumpang di Indonesia padahal kami orang Indonesia, andayang mengagul-agulkan dirimu pribumi asli, izinkan saya bertanya, “Seberapa asli Indonesiakah anda?”

Handai taulanku sekalian, “Dari 782 kerajaan di Nusantara yang pernah ada, Indonesia mana yang anda bangga-banggakan sebagai warisan nenek moyangmu sehingga orang Tionghoa tidak kebagian? Dari 186 kerajaan yang masih berdiri sampai hari ini namun tidak berdaulat lagi, NASIONALISME Indonesia mana yang kalian agul-agulkan sehingga memfitnah kami tidak nasionalis?

Kerajaan Majapahit bukan hanya milik orang Nusantara asli karena didirikan oleh Raden Wijaya tahun 1293 bersama orang-orang Hokkien yang membelot dari pasukan Mongol Kubilai Khan.

Walisongo juga disebut Sunan dan mereka bukan orang Nusantara asli. Jūn 君 (lafal: cūn) artinya pejabat penguasa. Nán  男 (lafal: nán) artinya yang dihormati orang-orang. Jūnnán 君男 (Lafal: cunan) artinya pejabat penguasa (jūn) dengan kasta bangsawan Nán.

Wèi 為 (lafal: wèi) artinya memangku. Lǐ 禮 (lafal: lǐ) artinya kesusilaan. Wèi lǐ 為禮 artinya pemangku kesusilaan adalah sebuah jabatan dari kekaisaran Tiongkok di perantauan yang bertugas untuk mengurusi orang-orang Tionghoa di perantauan. Wèi lǐ berkewajiban untuk mengajarkan dan berkuasa untuk menegakkan kesusilaan (ajaran dan tradisi serta peraturan). Wèilǐ adalah guru sekaligus hakim.

Wali disebut Jūnnán karena mereka diangkat oleh Chengho sejak tahun 1405 sebagai pejabat penguasa oleh kekaisaran Tiongkok untuk menjadi penguasa atas orang-orang Tionghoa perantauan dan diberi kasta bangsawan Nán. Pada zaman itu, dinasti Ming Yang Agung (dà míng 大明) yang berkuasa di Tiongkok (1368–1644).   

Kerajaan Demak yang merupakan kerajaan Islam pertama di Nusantasa tidak didirikan oleh orang Nusantara asli namun oleh orang Tionghoa Raden Patah alias Jin Bun (1455). Jin Bun adalah putera raja Kung Ta Bu Mi (Kertajaya) alias Prabu Brawijaya V yang menikah dengan Dewi Kiem anak babah Bantong (Ban Hong).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline