Lihat ke Halaman Asli

Adi W Gunawan Membual Tentang Induksi Maut

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Adiwgunawan.com

[caption id="" align="alignleft" width="210" caption="Gambar: Adiwgunawan.com"][/caption] Adi W Gunawan: Teknik “Induksi” yang Dapat Mengakibatkan Kematian. Dalam dunia hipnosis/hipnoterapi ada sangat banyak teknik induksi. Secara umum terdapat 10 teknik dasar yang dapat diramu sedemikian rupa sehingga muncul sangat banyak varian. Namun, tahukah Anda, ada satu teknik “induksi” maut yang dapat mengakibatkan kematian. Apa teknik ini dan bagaimana cara kerjanya? Simak selengkapnya di http://www.AdiWGunawan.com. Drg Locky Setio: Setuju pak Adi W Gunawan, di Kediri saya pernah memperingatkan seorang hypnotist yang membanggakan tehnik tersebut dan menerangkan apa yang bisa terjadi. Salam sukses selalu! Windalfin Culmen: Baru 2 bulan lalu ketemu klien yang pernah di induksi dengan cara ini juga. Untungnya sudah di reedukasi. ilmu nyekek di jadiin induksi. hahaha Teknik Induksi yang Dapat Mengakibatkan Kematian 7 Oktober 2013 14:18 Sekitar tiga tahun lalu saya pernah mendapat cerita dari seorang rekan sejawat hipnoterapis yang kebetulan menghadiri seminar hipnosis di kotanya. Dengan serius rekan ini menyimak materi yang disajikan oleh trainer. Dan memang ada banyak hal menarik yang bisa dipelajari. Namun, ada satu hal yang menjadi keprihatinan rekan ini, yang ia sampaikan pada saya. Saat masuk ke sesi demo hipnosis, trainer ini berkata, “Saya punya teknik induksi yang sangat efektif untuk membawa orang masuk deep trance. Saya tidak perlu menggunakan suara, tidak perlu bicara seperti yang selama ini diajarkan di berbagai pelatihan. Saya jamin bila Anda mempelajari dan mempraktikkan teknik saya ini maka Anda pasti mampu membawa siapa saja masuk kondisi deep trance, walau ia menolak. Sekarang, siapa yang mau menjadi contoh di depan dan merasakan ampuhnya teknik induksi ini?” Seorang peserta maju ke depan, naik ke panggung, kemudian duduk di kursi yang telah disediakan. Selanjutnya, si trainer melakukan induksinya pada peserta ini. Dan dalam waktu sekejap pandangan mata peserta ini menjadi nanar, mukanya pucat, dan lemas. Setelah itu, dengan yakin dan bangga si trainer berkata, “Anda lihat… mudah kan? Sekarang dia sudah masuk deep trance.” Saat peserta ini dibangunkan dari kondisi “trance”, ia mengeluh kepalanya pusing dan keluar keringat dingin serta napasnya tersengal-sengal. Kemarin, salah satu peserta pelatihan SECH, bercerita bahwa beberapa waktu lalu ia bertemu dengan seorang hipnoterapis. Hipnoterapis ini melakukan “induksi” padanya. Dan ia mengalami kondisi yang sama dengan subjek yang saya jelaskan di atas. Peserta SECH ini mengalami pandangan matanya tiba-tiba menjadi gelap seperti mau pingsan. Dan ia hampir tidak sadarkan diri. Saat ia dibangunkan, ia merasakan tubuhnya sangat tidak nyaman, agak gemetar. Saya tidak mengenal trainer yang saya ceritakan di awal artikel ini. Demikian pula saya tidak mengenal siapa hipnoterapis yang “menginduksi” peserta SECH ini. Namun, dari penjelasan yang saya dapat, ternyata teknik “induksi” ini menggunakan cara yang sama. Dan ini yang ingin saya jelaskan di artikel ini. Teknik “induksi” apa yang dilakukan oleh si trainer dan hipnoterapis sehingga sedemikian dahsyatnya memengaruhi subjeknya? Apakah benar subjek masuk kondisi deep trance? Trainer dan hipnoterapis itu sebenarnya tidak melakukan induksi seperti yang dikenal dalam dunia hipnoterapi. Yang mereka sebut sebagai teknik “induksi” itu adalah satu tindakan yang sangat berbahaya. Mereka mengatakan melakukan induksi. Namun yang sebenarnya mereka lakukan adalah menekan arteri karotid, baik yang di leher sebelah kiri dan kanan. Arteri karotid adalah pembuluh darah utama yang memasok darah beroksigen ke kepala dan leher. Masing-masing memiliki dua cabang utama, arteri karotid eksternal dan internal. Arteri karotid ini dapat Anda rasakan dengan menyentuh lembut leher sebelah samping dan akan terasa adanya denyutan. Tindakan ini sungguh sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan stroke iskemik, kerusakan otak, dan bahkan kematian. Subjek sebenarnya tidak masuk kondisi deep trance namun kehilangan kesadaran/pingsan akibat suplai darah ke otak terhambat. Bila tekanan di kedua arteri karotid ini dilakukan cukup kuat dan lama, subjek akan pingsan dan bahkan bisa meninggal. Dari berbagai literatur yang pernah saya baca dan pelajari, khususnya yang membahas teknik induksi dalam hipnosis dan hipnoterapi, tidak pernah sekalipun saya menemukan teknik induksi dengan menekan arteri karotid kiri dan kanan. Jadi, ini bukan teknik induksi. Ini adalah teknik “induksi” yang tidak punya dasar ilmiah dan dipraktikkan oleh orang yang sama sekali tidak mengerti hipnosis atau hipnoterapi, dan tidak bertanggung jawab. Bila suatu saat nanti Anda atau rekan Anda bertemu dengan orang yang mengaku sebagai hipnotis atau hipnoterapis yang berusaha menginduksi Anda dengan menekan leher sebelah kiri dan kanan maka jangan pernah ijinkan ia melakukannya. Anda bisa masuk “trance” dan tidak pernah lagi bisa keluar. Dengan bahasa yang lebih to the point, anda meninggal. Bengcu Menggugat: Dr. Adi W. Gunawan, ST, M.Pd, CHWA, CCH menyebut dirinya intelektual, akademisi, doktor pendidikan, clinical hypnotherapist, researcher, trainer, pakar mind technology, penulis 22 buku (17 terbitan Gramedia Pustaka Utama), dan dikenal sebagai Indonesia Leading Expert in Mind Technology dengan reputasi internasional yang sedang menyiapkan data riset mutakhir hipnoterapi klinis sebagai bahan disertasi meraih gelar doktor keduanya dan sejak tahun 2002 telah berbicara kepada lebih dari 100.000 peserta seminar dan workshop juga di bulan April 2012, sebagai pribadi, dan Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology mendapatkan 3 (tiga) penghargaan dan pengakuan internasional dari American Council of Hypnotist Examiners (ACHE), Amerika. Anda bisa mengunjungi websitenya dengan klik di SINI dan fb-nya di SINI. Selain membuka klinik gigi, drg Loki  Setio Cht, CI (081234110050) adalah pendiri “Indonesian Trainers of Hypnosis” yang memberi pelatihan Hypnosis dasar, hypnotherapy, NLP dan Hypnosis for Dentistry. Dia juga pengarang buku “Belajar Kilat Menjadi HypnoDentist” dan “Dental Hypnosis “. Anda bisa mengunjungi websitenya dengan klik di SINI dan di SINI dan FB-nya di SINI. Windalfin SE menyebut dirinya  hypnotist panggilan dan websitenya bisa dilihat  dengan klik di SINI dan fb-nya di SINI. Kerabatku sekalian, di dalam film serial Kungfu, berkali-kali Kwai Chang Caine yang diperankan oleh David Carradine menunjukkan kesaktiannya membuat lawannya pingsan dengan menekan sebuah titik di leher yang letaknya tiga jari di kanan maupun di kiri puncak tulang kerongkongan. Di situlah letak arteri Karotis alias pembuluh nadi Karotis. Ketika naik persis di bawah tulang rahang, pembuluh nadi Karotis pecah menjadi dua yaitu: Arteri karotis eksternal yang mengirim darah ke wajah, dan arteri karotis internal yang mengirim darah ke otak. Yang dimaksudkan oleh Adi  W Gunawan dan Loki  Setio serta Windalfin dengan “induksi” maut adalah menekan arteri karotis seperti yang dilakukan oleh Kwai Chang Caine untuk menghambat aliran darah ke otak. Benarkah tindakan demikian menyebabkan subyek pingsan karena kekurangan pasokan darah ke otak? Benarkah tindakan demikian sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan stroke iskemik dan kerusakan otak bahkan kematian? Kerabatku sekalian, selain kedua arteri karotis di kanan kiri leher, otak juga mendapat kiriman darah dari dua arteri vertebralis di kiri kanan tulang belakang. Tekanan jari tidak akan menghambat aliran darah arteri karotis. Meskipun cekikan kuat menghambat aliran darah arteri karotis namun kebutuhan otak akan darah akan dicukupi oleh arteri vertebralis. Orang-orang yang dicekik tidak pingsan atau mati karena otak kekurangan darah namun karena tidak bisa bernafas sebab kerongkongannya dicekik. Nah, kerabatku sekalian, nampak gamblang sekali. Adi  W Gunawan dan Loki  Setio serta Windalfin sama-sama MENIPU. Kesaksian mereka tentang induksi maut bukan kisah nyata namun omong kosong belaka. Biarkan pembual terus membual sampai menyangkal bualannya sendiri! Kebenaran demikian sudah berkali-kali terbukti saat kita menguji kesaksian para pengkotbah Kristen. Kebenaran demikian kembali terbukti ketika kita menguji kesaksian ketiga hipnoterapist yaitu: Adi  W Gunawan dan Loki  Setio serta Windalfin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline