oleh :
(1)Junianto dan (2) Haifa Mustika Nitisuari
- Dosen Departemen Perikanan_UNPAD
- Mahasiswa Program Studi Perikanan _ UNPAD
Ikan lele ini merupakan salah satu jenis ikan yang sangat mudah untuk dibudidayakan serta pada pengolahannya juga mudah. ikan lele dapat diolah menjadi aneka jenis makanan, salah satunya kripik ikan lele.
Kripik ikan lele dibutuhkan oleh konsumennya untuk memenuhi kebutuhan fisiologis. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan paling mendasar bagi manusia. Kebutuhan ini juga disebut juga sebagai kebutuhan primer yaitu seperti makanan,
- Pada saat pandemi covid-19 ini hampir semua orang menghabiskan waktunya dirumah, sehingga kebutuhan asupan makanan sangatlah penting untuk memenuhi kebutuhan tubuh manusia. Kripik ikan lele adalah jawaban tepat untuk memenuhi kebuthan tersebut.
Target pasar untuk kripik ikan lele ini adalah usia remaja yang banyak menyenangi cemilan jika dibandingkan dengan makanan berat. Dengan menargetkan usia remaja ini kripik ikan lele akan melakukan inovasi agar rasa dari kripik ikan lele ini bukan hanya menjadi kripik ikan lele bisanya. Inovasi ini dilakukan dengan penambahan varian rasa. Selain menargetkan segmentasi demografis kripik ikan lele ini juga menargetkan segmentasi berdasarkan psikografis kripik ikan lele ini menggunakan package yang bagus dan menarik. Selain itu untuk menjaga agar tetep aman dari covid-19 kripik ini dapat delivery serta memasarkan secara online dengan menggunakan media sosial seperti instagram, facebook dll untuk menarik pembeli.
Sebelum kita menjual produk kita harus mengetahui siapa yang akan menjadi pesaing kita dan berapa jumlahnya, Produk-produk pesaingnya diantaranya : kripik ikan tenggiri, kripik ikan patin, dan kripik ikan nila. Persaingan antar pesaing inilah mendorong perusahaan untuk menciptakan keunggulan dan inovasi dalam produk serta strategi yang matang untuk dapat digunakan dalam persaingan pejualan produk.
Bentuk pasar dari kripik ikan lele ini adalah pasar persaingan sempurna. Pasar persaingan sempurna adalah suatu struktur pasar dimana terdapat banyak penjual dan pembeli dimana masing-masing tidak dapat mempengaruhi keadaan pasar. Dasar persaingan yang terjadi didasarkan atas nilai harga.
Penentuan harga kripik ikan lele dapat dilakuka sebagai berikut :
- Menentukan Harga Pokok Produksi (pembuatan 100 pcs 75 gr dan 100 pcs 150 gr/ hari)
- Menentukan biaya bahan baku
- Bahan baku utama (ikan lele) 30 Kg/bulan ( 1 Kg/ hari) = Rp. 7.500.000,00
- Bahan lainnya = Rp. 1.000.000,00
- Menentukan biaya tenaga kerja
- Jumlah Tenaga Kerja = 4 orang
- Biaya Tenaga Kerja = Rp. 2.000.000,00 (Gaji 1 bulan) x 4 orang = Rp. 8.000.000,00
- Menentukan biaya penolong (kemasan)
- Harga kemasan 75 gr = Rp. 2.500,00/ pcs
- Harga kemasan 150 gr = Rp. 3.000,00/ pcs
- Total Biaya = (Rp. 2.500,00 x 100) + (Rp. 3.000,00 x 100)
- = Rp. 250.000,00 + Rp. 300.000,00
- = Rp. 550.000,00 / hari
- = Rp. 16.500.000,00
- Menentukan Biaya Operasional
- Listrik dan Air = Rp. 200.000,00
- Promosi = Rp. 200.000,00
- Transport = Rp. 600.000,00
- Total = Rp. 1.000.000,00
Stretegi penentuan harga kripik ikan lele ini menggunakan Cost-Plus Pricing : bertujuan untuk mendapatkan LABA. Harga pokok produksi yang didapatkan krmudin menentukan berapa persentase dari keuntungan yang diinginkan. Untuk kripik ikan lele ini laba yang diharapkan adalah 20%.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H