Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang telah membuat sebuah tempat Smart Area Digital di Desa Kemantren, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, (Selasa, 6 Februari 2024 - Rabu, 7 Februari 2024). Para mahasiswa tersebut terdiri dari lima orang, yaitu Andi Izra Islamay Pasyah, Miftahul Putra, Haidar Zakki Jumali, Andrian Satrio Bethaviaji, dan Hadi Dwi Ardiansyah dari prodi Teknik Informatika dalam kegiatan PMM Bhaktiku Negeri di bawah naungan dosen pembimbing Widianto, ST., MT. Smart area digital ini ditujukan untuk segmentasi anak-anak usia dini dari desa setempat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Pembuatan Smart Area Digital di Desa Kemantren oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang merupakan sebuah langkah inovatif yang sangat penting dalam menghadapi era digitalisasi saat ini. Proyek ini tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan teknologi kepada anak-anak usia dini, tetapi juga memberikan wawasan tentang penggunaan teknologi secara bijak dan produktif.
Mereka melakukan survei dan peninjauan lokasi terlebih dahulu terkait tempat yang akan digunakan sebagai area smart digital. Mereka melakukan hal tersebut bukan tanpa alasan tentunya. Tujuan dibuatnya Smart Area Digital adalah sebagai sarana untuk mengenalkan teknologi kepada anak-anak usia dini yang masih bisa dibilang belum paham sama sekali.
Banyak dari peserta kegiatan tersebut merasa senang dan menceritakan ke orang tua masing-masing bahwa belajar sambil bermain tentang teknologi menurut mereka mengasyikkan. Hal tersebut tentunya menjadi umpan balik kepada para mahasiswa bahwa telah berhasil membuat anak-anak merasa senang dan cukup tahu akan tentang teknologi. Dan besyukurnya banyak masyarakat setempat juga yang merasa terbantu dengan adanya Smart Area Digital ini karena anak-anaknya bisa diajari secara sukarela dengan adanya sarana tersebut.
Selain memberikan pengetahuan tentang teknologi, Smart Area Digital juga dapat menjadi sarana untuk mengembangkan keterampilan baru yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja di era digital. Misalnya, melalui kegiatan pembuatan karya visual atau pengembangan permainan edukatif, anak-anak dapat mengasah kreativitas dan kemampuan berpikir kritis mereka. Hal ini dapat membantu mereka untuk siap menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.
Dalam implementasinya, penting untuk terus melakukan evaluasi dan pemantauan terhadap efektivitas dari Smart Area Digital ini. Dengan memantau perkembangan anak-anak dan menerima masukan dari orang tua serta pihak terkait lainnya, dapat dilakukan penyesuaian dan perbaikan yang diperlukan agar proyek ini tetap relevan dan bermanfaat bagi masyarakat.
Harapan para mahasiswa tidak hanya sebatas pada kesuksesan proyek ini di Desa Kemantren, tetapi juga pada dampak jangka panjang yang dapat diciptakan. Mereka berharap bahwa Smart Area Digital dapat menjadi model untuk desa-desa lain, sehingga lebih banyak anak-anak usia dini yang dapat mengakses pendidikan teknologi secara menyeluruh. Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga menjadi pengguna yang cerdas dan bertanggung jawab.
Smart Area Digital diharapkan mampu mengedukasi sekaligus memberi hiburan interaktif bagi anak-anak di Desa Kemantren. Kedepannya mungkin akan diteruskan oleh muda mudi setempat sehingga dapat berjalan dalam jangka panjang. Dengan tujuan awal supaya anak-anak di Desa Kemantren mampu mengenal teknologi dan memanfaatkannya dengan bijak menggunakan metode edukasi yang interaktif.
Dalam konteks yang lebih luas, pembuatan Smart Area Digital ini juga menjadi bagian dari upaya mengurangi kesenjangan digital antara perkotaan dan pedesaan. Dengan memberikan akses yang sama terhadap pendidikan teknologi, diharapkan akan tercipta kesempatan yang lebih merata bagi semua anak untuk berkembang dan berkontribusi dalam masyarakat yang semakin terhubung secara digital.