[caption id="attachment_322967" align="alignnone" width="460" caption="Pasangan Yulis Serko dan Bogdan Zabavchuk (dari google via detik.com)"][/caption] Rezeki, Jodoh, dan Maut hanya Allah yang tahu. Kita tidak tahu akan meninggal kapan, dimana dan cara apa, hanya Allah yang tahu. Demikian juga dengan jodoh, dengan siapa, kapan dan dimana, semuanya misteri dan hanya Allah yang tahu.
Demikianlah kisah yang terjadi di ukraina, bak sebuah kisah cinta dalam film India, perjalanan cinta yang berakhir pada pelaminan terjadi antara dua anak manusia. Kisah ini benar-benar terjadi dan tempat kejadiannya di Ukraina.
Adalah seorang gadis bernama Yulis Serko (25), bertubuh ramping dan berwajah cantik, meninggalkan pekerjaannya di kota Rivne pada pertengahan bulan Desember 2013 menuju ibu kota ukraina, Kiev. Dengan satu tujuan bergabung pada gelombang demonstran, guna menentang kebijakan Presiden Viktor Yanukovych yang lebih condong ke Rusia daripada ke Uni Eropah.
Di Ibu Kota kiev, Yulis Serko menjadi sukarelawan di bagian dapur. Pada suatu malam di bulan Januari 2014, Serko mendapat musibah, saat itu lengannya tertimpa lemari yang biasa digunakan untuk menahan barikade polisi anti huru hara Ukraina. Yulis Serko kemudian berinisatif ke sebuah rumah sakit di mana Bogdan Zabavchuk (21) saat itu sedang menempuh studi soal Kimia, memberikannya pertolongan.
Pada pertemuan di Rumah Sakit ini, Bogdan Zabavchuk merasakan benih-benih cinta mulai timbul pada pandangan pertama.
"Seorang gadis cantik datang dan meminta diriku untuk menyembuhkan lengannya. Saya ingin meminta nomer teleponnya tetapi saya sibuk dan dia sudah pergi," kata Zabavchuk.
Tiga hari kemudian, Zabavchuk memberanikan diri mendatangi Serko dibagian dapur relawan dan mengajaknya jalan. "Di hari keempat setelah mengenalnya, saya mengetahui bahwa dia adalah orang tepat untuk menghabiskan sisa hidup," ujarnya
Ketika puncak kerusuhan pecah pada akhir januari 2014, Serko sedang tidak berada di Kiev, puncak kerusuhan yang menelan empat orang tewas dan ratusan demonstran lainnya luka-luka, diantara yang luka itu terdapat Zabavchuk yang terluka akibat pukulan oleh Polisi. Insiden yang menimpa Zabavchukini membawa Serko kembali ke Kiev.
Pada saat Serko memberikan perhatian atas terlukanya Zabavchuk, momen inilah yang digunakan Zabavchuk untuk berulang kali melamar Serko. Hingga akhirnya Serko pun menerima lamaran Zabavchuk,
Lalu semuanya pun berubah, dua sejoli yang bertemu dalam waktu singkat ini, sepakat untuk segera menikah, dan di pusat kota Kiev, di mana barikade polisi dan demonstran dipasang melingkari lapangan kota, saat mata polisi anti huru hara berjaga di pos pengamanan mereka, keduanya menikah dengan disaksikan seorang pendeta dan ratusan kawannya sesama demonstran.
Kisah demonstrasi besar-besaran di Ukraini, telah melahirkan kisah sebuah Cinta.
Sekali lagi bukti, bahwa cinta membawa alurnya sendiri, ceritanya tak mudah dimengerti, meskipun semua orang mengakui akan besarnya energy yang dilahirkan cinta. Tak perduli dilapangan yang dikawal ketat polisi anti huru-hara pernikahan sacral antara Yulis Serko danBogdan Zabavchuk telah dilangsungkan.
Sumber detik.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H