Biografi
Drs. Raden Mas Panji Sosrokartono (atau Kartono) (10 April 1877 -- 8 Februari 1952) adalah seorang jurnalis perang, penerjemah, guru, dan ahli mistik Indonesia. Dia adalah anak keempat dari R.M. Ario Sosrodiningrat dan saudaranya R.A. Kartini yang menginspirasi Kartini untuk menjadi simbol pembebasan perempuan. Ia dijuluki sebagai "Jenius Oriental". Setelah lulus dari Europeesche Lagere di Jepara, Sosrokartono melanjutkan studinya di H.B.S. diSemarang. Kemudian pada tahun 1898, Sosrokartono melanjutkan studinya di Sekolah Tinggi Teknik Delft di Belanda. Namun karena merasa tidak pada tempatnya, ia bergabung dengan Fakultas Bahasa dan Sastra Oriental dan memperoleh gelar PhD di de Oostersche Talen dari Universitas Leiden. Ia merupakan pelajar Indonesia pertama yang melanjutkan studinya di Belanda, disusul putra-putra Indonesia lainnya.
R.M.P. Sosrokartono memiliki beberapa profesi, di antaranya:
Reporter Perang Dunia 1
Sosrokartono bekerja sebagai reporter Perang Dunia I untuk New York Herald Tribune di Wina, Austria sejak tahun 1917. Dalam buku "Memoirs" yang ditulis Mohammad Hatta, tertulis Sosrokartono mendapat gaji sebesar $1.250. Bahkan, untuk memudahkan perjalanannya selama Perang Dunia I, komandan perang AS memberinya pangkat mayor. Prestasi lainnya, Sosrokartono menjadi jurnalis Indonesia pertama yang mampu memotret kawah Kawi dari udara tanpa menggunakan pesawat. Dalam sejarah dunia, perundingan perdamaian resmi Perang Dunia I terjadi di kota Versailles, Perancis. Disaat banyak jurnalis yang berbau "negosiasi perdamaian rahasia" masih sibuk mencari informasi, New York Herald Tribune mempublikasikan hasil perundingan perdamaian rahasia di hutan Champaigne di Perancis Selatan, mengejutkan Amerika dan Perancis. Eropa. Penulisnya adalah "anonim", hanya menggunakan pengenal "Ba Sao". Kode ini dikenal oleh jurnalis Perang Dunia I sebagai kode koresponden perang R.M.P. Sosrokartono. Di dalam Memoar juga tertulis bahwa R.M.P. Sosrokartono, yang fasih berbahasa Basque, menjadi penerjemah bagi pasukan Sekutu saat mereka melewati wilayah suku Basque menjelang akhir Perang Dunia I, tempat diadakannya perundingan perdamaian rahasia antara pihak-pihak yang bertikai. Suku Basque merupakan salah satu suku yang tinggal di Spanyol. Pihak-pihak yang berunding naik kereta api dan berhenti di hutan Compaigne di Prancis Selatan. Di dalam kereta api, pihak yang bertikai melakukan perundingan perdamaian rahasia. Di sekitar tempat perundingan telah dijaga ketat oleh tentara dan tidak sembarangan orang apalagi wartawan boleh mendekati tempat perundingan dalam radius 1 km. Semua hasil perundingan perdamaian rahasia tidak boleh disiarkan, dikenakan embargo sampai perundingan yang resmi berlangsung.
Penerjemah
Sosrokartono fasih dalam 24 bahasa asing dan 10 bahasa daerah nusantara. Pada tahun 1919, Liga Bangsa-Bangsa didirikan atas inisiatif Presiden AS Woodrow Wilson. Dari tahun 1919 hingga 1921, R.M.P. Sosrokartono menjadi putra daerah yang mampu menjadi kepala penerjemah semua bahasa yang digunakan di Liga Bangsa-Bangsa. Liga Bangsa-Bangsa kemudian berganti nama menjadi Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1921.
Dokter
Di Belanda, ia dikenal dengan sebutan Dokter Air Putih karena mampu menyembuhkan penyakit hanya dengan media air. Dikisahkan bahwa Sosrokartono mendengar berita tentang sakitnya seorang anak berumur lebih kurang 12 tahun. Anak itu adalah anak dari kenalannya yang menderita sakit keras, yang tak kunjung sembuh meski sudah diobati oleh beberapa dokter. Dengan dorongan hati yang penuh dengan cinta kasih dan hasrat yang besar untuk meringankan penderitaan orang lain, saat itu juga ia menjenguk anak kenalannya yang sakit parah itu. Sesampainya di sana, ia langsung meletakkan tangannya di atas dahi anak itu dan terjadilah sebuah keajaiban. Tiba-tiba si bocah yang sakit itu mulai membaik dengan hitungan detik, dan hari itu juga ia pun sembuh. Kejadian ini membuat kaget semua orang yang hadir, termasuk para dokter yang gagal menyembuhkan anak tersebut. Belakangan, seorang ahli psikiatri dan hipnotis menjelaskan bahwa sebenarnya Dr. R.M.P. Sosrokartono mempunyai daya magnet pribadi yang besar yang tidak disadarinya. Mendengar penjelasan tersebut, ia akhirnya merenung dan memutuskan untuk berhenti bekerja di Jenewa dan berangkat ke Paris untuk belajar psikologi dan teknologi psikologi di sebuah perguruan tinggi di kota tersebut. Namun karena ia memiliki gelar di bidang bahasa dan sastra, ia hanya diterima di sana sebagai mahasiswa pascasarjana karena sekolah tersebut khusus untuk lulusan kedokteran.
Drs R.M.P. Sosrokartono adalah seorang guru spritual yang besar pada masanya. Bahkan kakak kandung dan mentor RA Kartini ini disebut oleh Presiden Ir. Soekarno sebagai guru spiritual yang sangat dihormati.
Pengakuan Ir Soekarno terhadap ketokohan Drs Raden Mas Panji Sosrokartono juga disampaikan dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat yang ditulis oleh Cindy Adams. Pada buku biografi ini, Ir Soekarno menyebut sahabatnya ini sebagai seorang tokoh kebatinan yang sangat di hormati di Bandung.