Lihat ke Halaman Asli

Lentera Kedawung

KKN KOLABORASI UIN SUNAN KALIJAGA DAN IAIN KEDIRI

Insecure terhadap Passion Teman

Diperbarui: 22 Desember 2021   00:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Insecure adalah sebuah kondisi mental yang menyebabkan seseorang merasa "tidak aman", dan hal ini bisa berlaku pada banyak hal. Gejala dan tanda insecure itu sendiri yaitu :

  • Merasa rendah diri, Salah satu gejala insecure adalah merasa rendah diri atau memiliki citra diri yang negative. Merasa rendah diri berarti kita berpikir buruk tentang diri sendiri atau kemampuan kita. Hal tersebut dapat menimbulkan masalah lain, terutama yang menyangkut Kesehatan mental
  • Perfeksionis, Ketidakmampuan untuk merasa puas dan kebutuhan untuk mengontrol serta menyempurnakan sesuatu hal bisa menjadi tanda insecure. Hal ini bermula dari perasaan bahwa kita atau penampilan kita tidak pernah cukup.
  • Isolasi diri sendiri, Rasa insecure juga dapat membuat orang menghindari interaksi sosial dengan orang lain dan mengisolasi diri mereka sendiri. Terkadang orang-orang ini lebih suka berinteraksi secara virtual melalui dunia maya yang mereka rasa dapat mereka kendalikan.
  • Prestasi kerja buruk, Rasa insecure juga bisa berdampak pada pekerjaan yakni dapat menjadi motivasi bagi beberapa orang, tetapi lebih sering mengakibatkan kinerja yang buruk.
  • Depresi, Rasa insecure dapat menyebabkan penuruan Kesehatan mental. Perilaku atau pemikiran depresif atau rasa cemas sering kali merupakan akibat dari rasa insecure, terutama jika rasa tidak aman itu menghasilkan atau disertai dengan keyakinan dan pola piker yang salah.
  • Memiliki kepercayaan tipis terhadap orang lain, Orang yang merasa insecure seringkali memiliki kepecayaan yang tipis terhadap orang lain. Hal ini membuat mereka sulit memiliki hubungan yang baik dengan orang lain.

Padahal kalau kita sebagai manusia yang sedang dalam fase insecure, memiliki pandangan yang lain bahwa ada solusi dibalik itu semua. Yaitu apa sih? Dengan menggunakkan konsep IDEA, kita dapat memahami diri kita sendiri, tanpa harus memperdulikan passion dari teman kita. Dari segala gejala yang ada memang perlu kita obati secara perlahan kepada yang ahlinya. Di sisi lain dapat juga dengan menggunakkan konsep IDEA ini, kita benar-benar menjadi manusia yang terfokus hanya kepada diri kita sendiri. Apa sih konsep IDEA itu sendiri? Konsep IDEA ini berisikan :

  • Interest. Dalam mengenal diri kita sendiri, hal pertama yang perlu kita cari tahu adalah hobi atau minat kita. Misalnya, minat atau hobi kita adalah travelling. Maka, kita dapat mencari tahu tentang apa saja yang berkaitan dengan travelling. Masuk jurusan yang cocok lah, Belajar bahasa inggris dan lain sebagainya.
  • Diverse. Selain minat atau hobi, kita bisa mengenal diri kita melalui berpikir dengan cara yang berbeda dari biasanya. Misalnya, ketika kita berpikir kalau teman kita lebih dari kita. Kita ganti dengan kalau kita bisa lebih dari teman kita.
  • Exercise. Semakin sering kita berlatih untuk terus berpikir positif tentang diri. Akan semakin bertumbuh diri ini menjadi lebih baik dari sebelumnya.
  • Agile and Accept. Dalam mengenal diri kita, kita perlu berpikir dengan lincah bagaimana diri ini dapat terus berpikir positif terhadap diri sendiri. Dengan terus menggali apa yang diinginkan, fokus terhadap tujuan serta impian yang kita inginkan, Menulis artikel, dan lain sebagainya.          

Menjadi pribadi yang lebih baik itu memang tidak mudah dan jadi begitu saja. Semua memiliki proses semua memiliki progress. Tinggal kita yang berusaha, berikhtiar dan terus bersabar. Tony robbins bilang "People need progress, progress create happiness"

Setiap kita merasakan insecure terhadap teman, turuti saja tetapi jangan terlalu berkalut lebih lama, itu hanya akan membuat mu lebih dalam merasakan rendah diri. Cukup dirimu memiliki ciri khasnya sendiri, dan setiap manusia pasti memiliki hal istimewanya masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline