Lihat ke Halaman Asli

HAIDAR DZAKI

Taruna Perhubungan

Pengamanan KTT G20 di Bali dan Nilai Pancasila Didalamnya

Diperbarui: 27 Oktober 2022   08:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Lebih dari 14.000 prajurit TNI, 3.200 personil polri dan 492 personil dari instansi lain siap untuk mengamankan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pertemuan ketujuh belas yang akan di selenggarakan di Bali,pada tanggal 15-16 November 2022.

"Total lebih dari 18 ribu personel gabungan yang akan terlibat dalam pengamanan KTT G20 nanti. Dari jumlah 18.030 personel yang terlibat, TNI mendominasi dengan lebih dari 14 ribu personel. Sisanya berasal dari kepolisian dan institusi lain, yakni 3.200 dari Polri dan 492 dari institusi lainnya," ujar Jenderal Andika Perkasa dalam konferensi virtual pers. Kamis (20/10/2022).

Jendral Andika sudah membentuk beberapa Satuan Tugas (Satgas) yang mencakup Satgas VVIP, Satgas Laut, dan Satgas Udara.

Dalam penjelasannya, satgas VVIP bertugas untuk mengamankan kepala negara atau pejabat setingkat kepala Negara anggota G20.

Untuk Satgas Laut, TNI menurunkan kekuatan 12 KRI yang ditempatkan di sekeliling Pulau Bali, termasuk untuk pendampingan kapal-kapal militer dari negara-negara partisipan G20.

Tak hanya itu, Satgas Udara juga melibatkan 19 Pangkalan Udara (Lanud) yang terbentang dari Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, serta Kalimantan yang berada di Banjarmasin dan Balikpapan. "Itu pangkalan udara sejumlah 19 total dan satu pelabuhan. Jadi itulah yang kami siapkan," Jelas Jendral Andika.

"TNI mengerahkan pesawat tempur F16, Sukhoi 27 serta Sukhoi 30. Turut pula dikerahkan total 13 helikopter dengan rincian; enam helikopter Angkatan Udara, lima helikopter Angkatan Laut, dan dua helikopter Angkatan Darat," lanjut Panglima TNI Jendral Andika.

"Kami bekerja sama dengan BSSN, BSSN dalam hal ini menjadi lead sector," ujar Jendral Andika.

Selain pengamanan dari TNI POLRI, Jendral Andika juga menyebutkan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) ikut andil dalam pengamanan ruang siber sebagai leading sector.

Nantinya TNI juga akan mengerahkan unsur-unsur yang membidangi dunia siber. Misalnya, Satuan Siber (Satsiber) TNI dan Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI.

Pengamanan ini dilakukan oleh pemerintahan agar para tamu merasa terlindungi dan terhormat untuk bermalam beberapa hari di Indonesiaa dan juga kewajiban Indonesia sendiri selaku tuan rumah untuk menjanjikan keamanan bagi Kepala negara partisipan KTT G20


Dari banyak pengamanan KTT G20, terselip nilai-nilai pancasila yang menjadi pedoman pemerintah

Pancasila sebagai pedoman dalam penyelenggarakan dalam menetapkan kebijakan dan strategi pemerintah berperan aktif untuk menjiwai keberlangsungan koeferensi hingga berjalan aman dan kondusif.

Nilai-nilai yang terkandung ada pada di sila ke-2 dan sila ke-4. Dalam butir sila ke 2 butir ke 8 disebutkan bahwa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu kembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

  • Hubungan butir ke 8 sila ke 2 pancasila dengan pengamanan KTT G20 adalah bahwa keikutsertaan Negara Indonesia dalam KTT G20 menyatakan bahwa indonesia masih eksis di dunia internasional, hal ini dilihat dari kesediaan Indonesia untuk menjalin kerja sama dengan negara lain, dan melakukan pengamanan terhadap kepala Negara anggota KTT G20 yang merupakan kewajiban bagi tuan rumah dalam penyediaan perlindungan diwilayah Negara Indonesia.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline