Lihat ke Halaman Asli

Hagia Faradhita

Unisa Jogja

Cerita SpongeBob SquarePants Ini Relate dengan Hidupmu

Diperbarui: 30 Juli 2023   20:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://pin.it/7nYqRyi

"SpongeBob, jika kau terus menghamburkan uangmu seperti ini, nanti tidak ada sisa untukmu," (Patrick).

Kartun menjadi hiburan yang banyak diminati anak-anak, karena karakter maupun ceritanya dibuat lucu dan menarik. Animasi kartun mulai populer secara global di tahun 1928. Tahun 1928---1957 merupakan era emas animasi kartun (The Golden Age of Cartoon). Di tahun tersebut, Disney sukses mempopulerkan animasi kartun Steamboat Willie dengan karakter utama bernama Mickey Mouse. Kemudian pada tahun 1937, animasi berwarna pertama muncul, Snow White and the Seven Dwarfs. Sejak saat itu, animasi kartun terus dikembangkan.

Saat ini, kartun di Indonesia cukup banyak dan berasal dari berbagai negara, seperti Doraemon (Jepang), SpongeBob SquarePants (Amerika Serikat), Upin & Ipin (Malaysia), Shaun the Sheep (Inggris), Larva (Korea Selatan), Masha and the Bear (Rusia), dan Oddbods (Singapura). Selain kartun dari luar negeri, Indonesia terus mendorong produksi animasi kartun buatan sendiri. Beberapa kartun buatan Indonesia yang sering ditampilkan di televisi, antara lain Adit dan Sopo Jarwo, Keluarga Somat, Kiko, Entong, Nussa dan Rara, Syamil dan Dodo, serta Petualangan Si Unyil.

Selain anak-anak, orang dewasa saat ini juga banyak yang menonton dan menyukai kartun. Kartun SpongeBob SquarePants justru lebih dipahami usia dewasa, karena scene dan dialognya relate dengan kehidupan. Beberapa adegan di SpongeBob SquarePants sering diprotes oleh KPI (Komisi Penyiaran Indonesia), sebab dianggap kurang pantas dilihat anak-anak. Namun, SpongeBob SquarePants nyatanya sarat makna kehidupan.

Dalam episode Porous Pockets, diceritakan SpongeBob dan Patrick sedang bermain di ladang ubur-ubur. Mereka berdua mendengar suara aneh yang ternyata berasal dari kerang. SpongeBob dan Patrick membantu kerang yang tersedak mutiara. Namun, keduanya tidak sadar bahwa mutiara itu berharga mahal. SpongeBob dan Patrick membawa mutiara tersebut ke pantai untuk bermain bola voli. Singkat cerita, mutiara itu dibeli oleh ikan lain. Kedua sahabat yang dikenal 'bodoh' itupun mendapatkan banyak uang.

Pada awalnya, SpongeBob dan Patrick menghabiskan uang tersebut bersama-sama. Mereka membeli makanan, bermain di mall, dan berbelanja bersama. Namun, setelah SpongeBob mendapat 'teman baru', ia melupakan sahabatnya, Patrick Star. SpongeBob memberikan uang kepada ikan-ikan yang mengaku sebagai 'teman barunya'. Bahkan, ketika Patrick bermain ke istana baru SpongeBob, Patrick diusir oleh Tuan Crab. Setelah Patrick diusir, SpongeBob mengatakan, "Dia (Patrick) hanya iri pada gaya hidupku yang begitu mewah,". Perkataan tersebut menunjukkan jika SpongeBob sudah tidak menganggap Patrick sebagai sahabatnya.

Karena SpongeBob terus memberikan uang ke 'teman-teman barunya', dia kehabisan uang dan ditinggalkan ikan-ikan tersebut. SpongeBob kembali menghampiri Patrick dan meminta maaf padanya. SpongeBob sadar jika uang bukanlah segalanya dan sahabat sejatinya adalah Patrick. Tanpa basa-basi atau rasa canggung, Patrick langsung mengajak SpongeBob bermain bola voli lagi.

Dari episode tersebut, banyak hal yang sesuai dengan realita hidup dan bisa dijadikan pelajaran bagi kita. Di awal, SpongeBob dan Patrick mendapatkan banyak uang. Mereka tidak tahu harus bagaimana dengan uang tersebut. Oleh sebab itu, SpongeBob dan Patrick hanya menghabiskan uang tersebut untuk bermain dan belanja. Setelah uang mereka habis, SpongeBob kehilangan segalanya.

Hal tersebut mengingatkan pada kebiasaan manusia saat ini yang kalap pada uang. Masih banyak orang yang tidak bisa me-manage keuangan dengan baik. Misalnya, anak kuliah yang mengekos mendapat kiriman uang dari orang tua di awal bulan. Sebab merasa memiliki banyak uang, anak-anak kos menuruti hawa nafsunya untuk membeli makanan enak dan mahal, belanja skincare berlebihan, shopping di mall-mall, dan tidak menyisihkan uang untuk ditabung. Ketika akhir bulan, banyak anak kos mengeluh kehabisan uang, sehingga sehari-hari hanya konsumsi mi instan. Padahal, jika bisa membuat manajemen uang dengan baik, di akhir bulanpun masih bisa menikmati nasi padang atau ayam geprek.

"Ayahku selalu bilang padaku, saat kau punya uang kau pasti akan menghamburkannya, kau harus punya rencana!" (Patrick).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline