Al-Quran menjelaskan Tuhan secara tegas dan tidak samar-samar yaitu Pribadi yang Esa (Ahad/احد) atau tidak berSerikat dengan oknum lainnya. Dalam konsep yang ada dalam agama Islam, Tuhan merupakan oknum yang sangat berbeda dengan makhluk ciptaan dimana tuhan memiliki nama-nama yang terbaik bagiNya (Asmaul Husna). Asmaul Husna adalah sebuah korelasi antara Dia Sang Pemilik nama dengan CiptaanNya yang paling sempurna yaitu Manusia.
-manusia adalah raja bagi manusia lainnya, akan tetapi Tuhanlah Sang Maha Raja (ال ملك)
-manusia adalah pencipta berbagai sesuatu, namun Tuhanlah Sang Maha Pencipta (الخا لق)
-manusia adalah pengasih bagi manusia lainnya, dan Tuhan adalah Sang Maha Pengasih (الرخمان)
Sehingga dalam ilmu filsafat Tuhan bersifat "Absolut(Tiada Banding)" sedangkan Ciptaannya bersifat "Relative(Memiliki Bandingan)".
Al-Quran bukanlah kitab cerita, namun kitab Petunjuk dimana dituliskan undang-undang berbagai sumber hukum diwahyukan kepada seorang pribadi yakni nabi Muhammad SAW. Maka Al-Quran membicarakan pribadi Tuhan secara tegas dan eksplisit dan tidak ada keragu-raguan dan Al-Quran menegaskan bahwa Tuhan tidak dapat disejajarkan dengan apapun.
Ikhlas (Al-'Ikhlāş):1 - Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa.
Ikhlas (Al-'Ikhlāş):2 - Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Ikhlas (Al-'Ikhlāş):3 - Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
Ikhlas (Al-'Ikhlāş):4 - dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia"
Andaikan saya memiliki lautan tinta, sungguh saya tidak akan pernah dapat mendefinisikan dalam tulisan, siapakah Tuhan sebenarnya....
[caption id="attachment_357125" align="aligncenter" width="300" caption="Allahu in Hebrew"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H