Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Hafiz Ansyari

Guru di MIS NOR RAHMAN Banjarmasin

Tantangan Memulai Bercocok Tanam Pangan Lokal di Rumah

Diperbarui: 16 Desember 2023   21:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Tantangan Memulai Bercocok Tanam Pangan Lokal di Rumah

Saat ini, semakin banyak orang yang mulai sadar akan pentingnya pangan lokal dan berkebun di pekarangan rumah. Hal ini tidak hanya membantu menciptakan kemandirian pangan, tetapi juga meningkatkan hubungan dengan alam serta mengurangi ketergantungan terhadap jenis pangan tertentu yang sering diimpor.

Salah satu pangan lokal yang cukup menarik untuk ditanam di pekarangan rumah adalah ubi jalar. Ubi jalar merupakan tanaman pangan yang kaya nutrisi dan tumbuh dengan cepat. Selain itu, ubi jalar memiliki beberapa varietas yang dapat diolah menjadi berbagai macam makanan, seperti kue, keripik, atau bahkan dinikmati sebagai makanan pokok.

Di daerah saya, ada tanaman pangan lokal yang belum banyak diketahui oleh orang-orang, yaitu ketela pohon. Ketela pohon merupakan tanaman pangan yang memiliki biji yang dapat diolah menjadi tepung. Tepung ketela pohon ini dapat digunakan sebagai pengganti tepung terigu dalam berbagai resep kue atau makanan lainnya. Ketela pohon juga memiliki nilai gizi yang tinggi, sehingga cocok menjadi alternatif makanan pokok.

Sejarah ketela pohon sebagai pangan lokal di daerah saya belum banyak diketahui secara luas. Namun, dari penelitian ringkas yang saya lakukan, ketela pohon telah lama digunakan sebagai bahan makanan oleh masyarakat setempat sejak zaman dahulu. Tanaman ini tumbuh subur di daerah dengan iklim tropis seperti Indonesia, sehingga tidak mengherankan jika ketela pohon menjadi pangan lokal yang cukup populer di daerah ini.

Opini saya mengenai kemandirian pangan sangat positif. Melakukan bercocok tanam pangan lokal di rumah merupakan langkah pertama yang dapat kita ambil untuk menciptakan kemandirian pangan. Selain itu, dengan berbagi hasil panen dengan tetangga, kita juga dapat membangun ikatan sosial yang kuat dan saling membantu dalam menghadapi tantangan krisis pangan.

Mengembangkan pertanian perkotaan dan mengenal pangan lokal juga penting dalam menjaga keberlanjutan pangan dan mengurangi dampak perubahan iklim. Dengan memiliki kebun sendiri di pekarangan rumah, kita dapat mengurangi jejak karbon yang dihasilkan dari transportasi pangan, sekaligus mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang berdampak negatif pada lingkungan.

Dalam menjalani tantangan untuk memulai bercocok tanam pangan lokal di rumah, kita dapat membagikan pengalaman, pengetahuan, dan ide melalui platform seperti Kompasiana. Dengan saling berbagi, kita bisa lebih mengenal ragam pangan lokal di Indonesia dan memperluas pemahaman kita tentang sejarah serta budaya di baliknya.

Mari kita mulai berkebun di rumah dan mengeksplorasi pangan lokal yang ada di sekitar kita. Dengan langkah kecil ini, kita dapat berkontribusi dalam menciptakan kemandirian pangan, menjaga keberagaman pangan lokal, dan melestarikan warisan budaya Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline