Lihat ke Halaman Asli

Hafizoh

Mahasiswa

Pengantar Filsafat Dakwah dan Keilmuan dakwah

Diperbarui: 20 September 2024   13:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengertian Filsafat Dakwah

Filsafat dakwah merupakan cabang ilmu yang mendalami dasar, tujuan, metode, dan implikasi dari penyampaian ajaran Islam. Istilah "filsafat" berasal dari bahasa Yunani kuno, yakni "philosophia," yang berarti cinta kebijaksanaan, sedangkan "dakwah" dalam bahasa Arab berarti menyeru atau memanggil. 

Secara etimologis, filsafat mengandung makna mendalam yang berkaitan dengan pemahaman terhadap realitas dan tujuan hidup manusia, sedangkan dakwah berfungsi sebagai sarana untuk mengajak umat mengenal dan mengamalkan ajaran Allah. Dengan demikian, filsafat dakwah berupaya untuk menggali makna di balik setiap pesan yang disampaikan, bukan sekadar melakukan aktivitas komunikasi semata.

Ruang Lingkup Filsafat Dakwah
Ruang lingkup filsafat dakwah sangat luas dan mencakup beberapa elemen penting:

  • Manusia: Filsafat dakwah melihat manusia sebagai subjek yang memberi dan menerima dakwah. Pemahaman ini sangat penting untuk menciptakan interaksi yang efektif antara da'i (pemberi dakwah) dan mad'u (sasarannya).

  • Agama Islam: Sebagai materi dakwah, agama Islam tidak hanya disampaikan untuk diimani, tetapi juga harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini mencakup penginternalisasian nilai-nilai ajaran Islam ke dalam perilaku dan sikap masyarakat.

  • Allah: Dalam konteks dakwah, Allah sebagai pencipta dan pemelihara alam berperan penting dalam menentukan proses dan tujuan dakwah itu sendiri. Kesadaran akan keberadaan dan kekuasaan Allah memotivasi umat untuk menjalani hidup sesuai dengan tuntunan-Nya.

  • Lingkungan: Lingkungan tempat dakwah dilakukan juga sangat berpengaruh. Proses dakwah bersifat interaktif dan dipengaruhi oleh kondisi sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat di sekitarnya.

Ruang lingkup ini meliputi kajian ontologi (hakikat keberadaan dakwah), epistemologi (sumber pengetahuan dalam dakwah), dan aksiologi (nilai-nilai dalam dakwah). Dengan memahami komponen ini, kita dapat lebih memahami kompleksitas dan pentingnya dakwah dalam kehidupan umat manusia.

Konsep Dasar dan Struktur Keilmuan Dakwah
Keilmuan dakwah berakar dari Al-Qur'an dan Sunnah sebagai sumber utama ajaran Islam. Tujuan utama keilmuan dakwah adalah untuk mengubah perilaku manusia menjadi lebih baik sesuai tuntunan agama. Dalam keilmuan dakwah, beberapa konsep penting perlu diperhatikan:

  • Dakwah bil lisan: Penyampaian pesan melalui perkataan.
  • Dakwah bil hal: Penyampaian pesan melalui tindakan nyata.
  • Dakwah bil qalam: Penyampaian pesan melalui tulisan atau karya tulis.

Struktur keilmuan dakwah dapat dibagi menjadi beberapa cabang yang saling terkait:

  • Ushul Dakwah: Mempelajari dasar-dasar dan prinsip-prinsip dakwah.
  • Furu' Dakwah: Mempelajari cabang-cabang dakwah, termasuk metode dan evaluasi.
  • Psikologi Dakwah: Menganalisis aspek psikologis dalam proses dakwah, seperti motivasi dan persepsi.
  • Sosiologi Dakwah: Mengkaji aspek sosial dan interaksi dalam masyarakat yang mempengaruhi dakwah.
  • Sejarah Dakwah: Mempelajari perkembangan dakwah dari masa ke masa.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline