Lihat ke Halaman Asli

Hafizh Nursalam

Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Brawijaya

Black Soldier Fly: Lalat Pemakan Sampah Organik

Diperbarui: 7 Desember 2020   06:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Forbes

Indonesia merupakan negara terbesar dan memiliki banyak pulau. Jumlah penduduk di Indonesia mencapai lebih dari 270 juta penduduk yang mana tersebar diberbagai pulau yang ada di Indonesia. Dari banyaknya penduduk atau masyarakat yang ada di Indonesia, Indonesia menempati top 10 negara penyumbang sampah terbanyak di dunia. Menurut aa.com.tr, Indonesia menghasilkan sampah seberat 67 juta ton selama tahun 2019. Dari sekian banyak dari sampah yang dihasilkan oleh Indonesia, 60% dari 67 juta ton tersebut merupakan sampah organik. Selama ini masih banyak orang-orang yang menyepelekan sampah organik dikarenakan eksistensinya kalah dengan sampah plastik. Padahal apabila sampah oragnik tidak di olah dengan baik pada TPA, TPS, ataupun tempat pembuangan sampah biasa akan terjadi suatu hal yang tidak diinginkan. Salah satu masalah yang akan timbul dari tumpukan sampah organik yaitu bisa terjadinya kebakaran akibat ledakan metana yang dihasilkan oleh air lindi dari tumpukan sampah organik. Selain itu juga, sampah organik yang menumpuk dan tidak diolah akan menimbulkan bau tak sedap dan juga air lindi hasil dari tumpukan sampah organik dapat terinfiltrasi ke dalam tanah dan akan merusak kualitas dari air tanah disekitarnya. Dan masih banyak lagi hal-hal yang dapat merugikan masyarakat di sekitar tumpukan sampah organik tersebut. 

Salah satu solusi dari pengolahan limbah organik adalah dijadikannya pupuk atau bisa jadi sebagai pakan ternak maupun ikan. Black soldier fly adalah salah satu serangga yang dapat dimanfaatkan untuk mengolah sampah organik. Sudah ada beberapa orang yang mulai memanfaatkan black soldier fly ini sebagai penghasil tambahan uang sehari-harinya, ya memang karena serangga ini mudah diternakan dan hasil dari ternakan serangga ini baik serangganya itu sendiri atau sampah organik yang telah diolah oleh serangga tersebut akan dapat dikomersialkan dan dapat menghasilkan uang yang cukup menjanjikan. Salah satu orang yang memanfaatkan black soldier fly ini adalah tim PKM-M yang dibawakan oleh mahasiswa UB (Universitas Brawijaya) pada tahun 2019 kemarin yang berjudul ZEWASTO. Tim PKM-M ini memanfaatkan black soldier fly untuk mengurangi limbah rumah tangga dan limbah baglog yang  ada di Desa Sananrejo, Malang. Melalui program ini, limbah organik rumah tangga berkurang sebanyak 86,4% setiap bulannya dan dapat mengurangi limbah baglog hingga 40,725%. Program ZEWASTO dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Sananrejo dengan penjualan produk BSF sebesar Rp1.500.000/bulan dan karya dari limbah baglog sebesar Rp1.247.500/bulan. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline