Lihat ke Halaman Asli

Sedikit Merenungi Komunikasi dalam Perspektif Islam

Diperbarui: 26 Januari 2024   00:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Islam merupakan agama yang sangat terperinci bahkan sampai pada cara berkomunikasi pun sudah memiliki tatanan yang disediakan syariat sebagai pedoman berbahasa serta berperilaku manusia dalam menyampaikan pesan entah itu ke sesama manusia, makhluk hidup lainnya, maupun Rab-nya sekalipun. Tapi apakah benar pemngimplementasian komunikasi islama hanya ada pada perkataan dan perilaku yang dzohir?.

Allah SWT Berfirman :

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar." (QS. Al- Ahzab ayat 70)

Dalam ayat ini manusia diperintahkan untuk berkata yang benar makna benar dalam ayat ini menghimpun seluruh tata krama oerkataan dalam sopan santun manusia. Bukan hanya benar dalam bobot atau isi perkataan uang disampaikan, tapi manusia juga dituntut benar dalam penyampain yang berati menyampaikan dengan santun sehingga dapat diterima manusia.

Namun, apakah islam hanya mengatur komunikasi manusia pada sesuatu yang dzohir tanpa memperhatikan aspek rohaniah pada jiea hamba tersebut?. Nyatanya allah telah berfirmam dalam  Al-Baqoroh ayat 151

Artinya: Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.

Di Ayat ini allah mengabarkan kepada kita para hambanya bahwa apabila kita berdzikir kepadanya ia akan selalu mengingat kita. Sebagaimana apabila kita sering mengobrol dengan seseorang maka orang itu akan selalu  mengingat kita karena intensnya komunikasi yang dilakukan.

Komunikasi dengan menerapkan prinsip-prinsip yang sesuai dengan syariat apabila diterapkan dengan ikhlas, tekun, dan tawakkal bukan hanya akan mengubah perilaku dan perkataan seseorang namun juga akan memurnikan dan menjernihkan hatinya. Karena bukan hanya memperindah perkataannya di hadapan manusia tapi ia juga merasa bertanggung jawab dihadapan Rab-nya atas apa yang ia perbuat dan katakan sehingga setiap yang keluar dari dirinya ia harapkan sebagai sebuah amal yang dapat mengantarnya menuju dan masuk kedalam pintu surga.

Pada akhirnya, Islam memberikan pedoman komplit lewat al quran dan sunnah bagi manusia untuk hidup di dunia ini agar mendapatkan ridho Allah SWT. Bukan hanya mengatur perilaku jasad, Islam juga memberikan panduan agar hayat tetap suci dan bersih dari segala penyakitnya yang dapat mencoreng nilai pahala dari amal yang dilakukan jasad dihadapan Allah SWT.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline