Lihat ke Halaman Asli

Hafizhah Septi Wulandari

Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Bandung

Secarik Kisah Serat Daluang

Diperbarui: 20 November 2024   13:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seniman Ahmad Mufid Sururi menempa kulit kayu pohon paper mulbery di Ujung Berung, Bandung, Jawa Barat, Senin (28/8/2023). Hafizhah Septi Wulandari

Seniman Ahmad Mufid Sururi menempa kulit kayu pohon paper mulbery di Ujung Berung, Bandung, Jawa Barat, Senin (28/8/2023). Hafizhah Septi WulandariKetukan palu memecah kesunyian, kala sore itu. Terlihat seorang pria berambut panjang yang terkuncir, mengenakan kaos hijau tua bertuliskan "Kemudian aku mati sebagai anjing".

Dia bernama Ahmad Mufid Sururi, yang kerap disapa Mufid. Pria kelahiran Bandung, 19 Juni 1974 itu, tengah asik bergelut dengan batang kulit pohon saeh.

Ia sedang membuat secarik kertas yang disebut daluang.

Daluang merupakan salah satu kertas asli Indonesia yang terbuat dari kulit pohon saeh yang dikelupas. Terbentuk dari minimal dua lapis kulit pohon saeh atau lebih disatukan, kemudian dibentuk dengan teknik dipukul-pukul oleh alat khusus yang disebut pameupeuh.

Masih banyak orang yang tidak tahu soal daluang. Informasi tentang daluang sangat sedikit. Hal ini yang membuat Mufid ingin melestarikan daluang.

Kecintaan Mufid kepada daluang berawal kala ia dikenalkan oleh pemerhati serta pelestari kertas Daluang, bernama Tedi Permadi pada 2006. Semenjak itu, dirinya pun mulai belajar membuat daluang. Terlanjur sayang, kini Mufid bertekad melestarikan daluang.

Di Bali Daluang disebut ulantaga, kertas suci untuk keperluan upacara tertentu.

Karena setiap orang memiliki tingkat kebersihan tangan yang berbeda, menyentuh daluang bisa dianggap haram karena fakta bahwa jika ada seratus orang yang menyentuh daluang dengan tingkat kebersihan tangan yang berbeda, itu akan merusak keaslian daluang tersebut.

Salah satu cara membedakan kertas Daluang dan kertas lain yaitu jika diterawang terlihat seratnya utuh, berbeda dengan kertas daur ulang jika diterawang terlihat lebih datar. Perlakuan daluang tidak boleh dilipat, jika dilakukan, itu akan terlihat berbeda secara visual.

Kegunaan kertas Daluang sama seperti kertas lain yaitu dimanfaatkan sebagai media alat tulis dan gambar.

Kemajuan teknologi dan perubahan preferensi dalam bahan menulis dan pakaian dapat menyebabkan pengurangan penggunaan kertas daluang. Selain itu, kertas daluang sulit dibuat secara massal seperti kertas industri karena memerlukan proses yang panjang dan bahan baku yang unik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline