Lihat ke Halaman Asli

Seminar Pra-Muktamar Muhammadiyah-Aisyiyah ke-48 di Universitas Muhammadiyah Surabaya

Diperbarui: 10 April 2022   13:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah - Aisyiyah ke-48 di Universitas Muhammadiyah Surabaya (sumber: https://www.youtube.com/watch?v=PqE2l2tYV84) 

Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah - Aisyiyah ke-48 diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Surabaya pada Kamis (31/3) pukul 09.00 WIB dengan mengangkat tema "Mendampingi Kelompok Difabel, Marginal, Dhu'afa dan Mustad'afin: Model Baru Pemberdayaan Sosial". Acara seminar ini dilaksanakan secara luring dan daring melalui live streaming Youtube.

Acara ini diawali dengan sambutan dari Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya Dr. dr. Sukadiono, M.M yang sekaligus membuka acara seminar Pra Muktamar ini. Sambutan selanjutnya dari Bapak Menteri Koordinator PMK Republik Indonesia Prof. Dr. Muhadjir Rfendi. M.A.P. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan isi dari surat Al-Ma'un bahwa Doktrin dari Kiai Dahlan di ilhami oleh surat Al-Ma'un ini. Beliau juga memaparkan bahwa orang-orang Muhammadiyah yang konsisten berpihak kepada mereka-mereka yang kurang beruntung yang didalam Al-Quran disebut sebagai orang miskin dan orang yatim yang maknanya bisa dikembangkan jauh lebih luas seperti kaum marginal, difabel dhu'afa, miskin, dan kaum yang terpinggirkan. Itu semua merupakan bagian dari surat Al-Ma'un. Orang yang konsern terhadap hal ini disebut kaum al-maunis. Menurut beliau orang yang tidak beruntung ini pahalanya besar, dan ini adalah bentuk dari upaya untuk menghindari julukan sebagai membohongi agama.

Dalam acara seminar kali ini dibagi menjadi dua sesi. Pada sesi pertama diisi oleh tiga pemateri. Pemateri pertama yaitu Bapak Dr. Muhammad Tafsir, M.Ag. Beliau adalah Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah sekaligus sebagai Dosen UIN Walisongo. Dalam pembahasannya beliau menceritakan pengalaman terkait pendampingan kaum marginal yaitu kaum waria dan kaum difabel. Beliau juga menyampaikan bahwa kelompok waria memiliki tingkatan lokal dan nasional.

Pemateri kedua yaitu Bapak Ir. Sularno, M.Si. Beliau adalah Ketua Majelis Pelayanan Sosial Pimpinan Pusat Muhammadiyah sekaligus Dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dalam materinya beliau menyampaikan tentang Paradigma pelayanan lansia dan pengasuhan anak antara bisnis dan kemanusiaan.

Yang ketiga yaitu Bapak M. Arif'an Beliau adalah Alumni dari Universitas Muhammadiyah Surabaya sekaligus staff Ahli Mensos RI. Pembahasan beliau adalah tentang pengalamannya dalam menyelamatkan kaum marginal.

Acara dilanjutkan dengan sesi kedua yang diisi juga oleh tiga pemateri. Pemateri pertama yaitu Ibu Aristiana Prihatiningsih Rahayu, S.Sos. M.Medkom. Beliau menceritakan tentang pengalaman dalam mendampingi kelompok rentan. Pemateri kedua dari Bapak Dirgen Dr. Pepen Nazarudin, M.Si. beliau memaparkan tentang problematika sosial baru kebijakan pemerintah dan peran serta masyarakat. Pemateri ketiga sekaligus pemateri terakhir Ibu Ro'fah, M.A, Ph.D. Beliau memaparkan tentang pelayanan inklusif dakwah, pendidikan dan layanan publik. Acara terakhir adalah sesi tanya jawab yang dilanjutkan dengan sambutan dari wakil Rektor 4 Universitas Muhammadiyah Surabaya Dr. Mundakir, S.Kep., M.Kep., Ns. Sekaligus menutup acara seminar ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline