Lihat ke Halaman Asli

Hafiza Rahmah

Mahasiswa

Peran Manusia dalam Kehidupan Sosial

Diperbarui: 24 April 2020   04:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Manusia dalam kehidupannya tidaklah bergantung pada diri sendiri. Setiap apa yang akan dilakukan seseorang pasti berhubungan dan membutuhkan orang lain. Manusia selain menjadi makhluk individu, juga disebut makhluk sosial.

Maksud dari makhluk individu ialah ketika ia mampu untuk berdiri sendiri atau bertanggung jawab atas dirinya. Bisa dikatakan makhluk sosial karena manusia berinteraksi dengan manusia lainnya demi kebutuhan hidupnya.

Setiap manusia memiliki ciri khas yang berbeda. Baik ciri fisik ataupun psikisnya. Keunikan dan ciri khas masing-masing orang itu yang di jadikan faktor pembeda antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan itu terletak pada bentuk, ukuran, sifat, dan lain-lainnya.

Sebagai makhluk individu manusia mempunyai peran untuk mewujudkan hal-hal berikut :
1. Mewujudkan harkat dan martabat manusia
Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan memiliki harkat dan martabat yang mulia jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Harkat dan martabatnya mulia yang ahrus diakui dan dihargai oleh semua manusia. Allah berfirman dalam QS At-Tin ayat 4
لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ 

Artinya : Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

2. Mengupayakan terpenuhinya hak-hak dasarnya sebagai manusia
Sebagai seorang individu yang memilki harkat dan martabat yang mulia. Manusia menuntut pengakuan akan adanya hak asasi dalam dirinya. Seperti hak untuk hidup, hak untuk berkarya, dan hak asasi lainnya. Manusia tidak boleh diberlakukan sewenang-wenang yang bertujuan untuk menindas haknya sebagai manusia.

3. Merealisasikan segenap potensi untuk kesejahteraan hidup
Manusia dibekali bakat dan minat saat diciptakan oleh Tuhan, yang mana satu bakat dan minat itu berbeda antara satu sama lain. Dan potensi tersebut harus digali, diasah, dikembangkan, dan diaplikasikan.

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِى فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

Artinya : Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,
Menuntut ilmu pengetahuan, merekayasa teknologi serta memanfaatkan untuk kemakmuran dan kesejahteraan.

3. Kita sebagai manusia diwajibkan untuk menuntut ilmu sebagaimana sabda Rasulullah SAW


طَلَب الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline