Kota Untuk Tumbuh
Kita mulai menanggalkan pikiran
Sudah tak tahan banyak tekanan
Melihat jendela sebentar
kemudian memulai rebahan
Bukan lelah yang dirasakan
Hanya ingin istirahat dari segala jerih payah
Berharap diri tidak kian melemah
di kota anti pengalah
Sulit untuk berkata tidak
ketika kesempatan tepat di depan mata
Maka
lekaslah tumbuh meski jadi benalu
Biarkan berkembang hingga kan matang
Hidup tidak kan lagi semudah dulu
Jika yang diinginkan jadi pemenang
Di kota tanpa penyerah
jawaban yang tepat bukanlah pasrah
Terus bergerak untuk hidup cerah
. . .
Sepulang Kerja
Menanti jarum jam di angka lima
Untuk segera berangkat menemuimu di sana
Harus rela bermacetan di jalan
Untuk bersamamu di satu meja makan
Hanya itu yang dibutuhkan
Segala peluh yang terlewatkan
Segera akan terbayarkan
Setiap senyumnya akan ditunjukan
Tidak ada ragu di perjalanan
Meski mengeluarkan recehan di setiap pengkolan
Basa-basi pekerja yang sedang berbahagia
atau cerita tentang anak mereka
Semua orang memiliki alasan
Untuk tidak pulang larut malam
Rumah akan tetap menjadi tujuan
Selelah apapun pekerjaan
. . .