Kita ini sedang dipimpin oleh orang-orang buta
Hasil pemilihan umum seharga lima puluh ribu saja
Hingga siapa pun asal berduit pasti jadi raja
Inilah demokrasi gila gaya awut-awutan
Maunya meniru style Amrik
Eh malah lebih parah dari negara-negara Afrika
Akhirnya negara ini tidak jelas juntrungnya mau kemana
Kapitalis setengah-setengah, sosialis pun pura-pura ogah
Apalagi islam, sana-sini banyak yang marah
Makanya negara ini menjadi negara setengah-setengah
Semuanya serba tidak jelas juntrungnya
Karena orang-orangnya pun pada mencla mencle
Kalau ada kasus, baru rame-rame 'sok paling benar' plus ngotot
Padahal rakyatnya sendiri memang murah meriah
Bisa dibeli hanya dengan Rp. 50 ribu , 5 Riyal Saudi, dan 1 Ringgit Malaysia
Jika ada yang mengingatkan pasti jawabannya ini " SOK SUCI LO "
Atau paling banter kena bogem mentah di wajah
Bahkan paling apes bisa mengisi daftar aduan di KONTRAS
Inti puisi ini hanya satu sebenar
Demokrasi itu butuh rakyat yang pintar, bermartabat, dan sadar akan hak dan kewajibannya
Bukan rakyat yang di malay di bilang 'indon', di saudi dianggap 'budak', dan di Indonesia sendiri dianggap '=50 ribu'
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H