Rufaidah Al Aslamiyah, sosok wanita muslim yang tangguh dalam sejara islam. Dia merupaka perawat wanita muslim dan dokter bedah pertama di dunia islam.
Rufaidah Al Aslamiyah menjadi perawat yang ikut serta dalam beberapa peperangan. Seperti perang Badar, Uhud, Khandaq dan Khaibar. Pengetahuannya dalam dunia kesehatan didapatkan dari sang ayah Saad Al Aslamiyah yang merupakan seorang dokter.
Pengetahuan dan keahliannya semakin terasah dengan menangani banyak orang dengan berbagai macam penyakit ketika perang.
Sebelum ikut serta dalam beberapa peperangan tersebut. Rufaidah Al Aslamiyah meminta izin terlebih dahulu kepada Nabi Muhammad SAW. untuk ikut di garis belakang peperangan untuk mengobati para pejuang.
Imam Ibnu Hajar dalam kitab 'al-Ishabatu fi Tamyizi' juga menceritakan, ketika Rufaidah melihat panah yang tertancap pada dada Saad. Rufaidah tidak langsung menarik panah tersebut, ia menghentikan pendarahan terlebih dahulu. Karena apabila dicabut, maka darah yang keluar tak bisa dihentikan dan dapat mengancam nyawa. Kemampuan Rufaidah sebagai seorang perawat tak perlu diragukan lagi. Ia merupakan perawat terkenal di zaman nabi. Rufaidah mendapat kehormatan dan penghargaan yaitu berupa pemberian kalung dari Rasulullah.
Pengalamannya ini diajarkan kepada para muslimah lainnya. Setelah pertarungan usai, Rufaidah bersama perempuan Muslim melanjutkan kegiatan penyuluhan kesehatan dan mengabdi ke anak yatim piatu, cacat dan miskin sampai akhir hayat.
Rufaidah Al Aslamiyah menjadi sosok wanita islam yang inspiratif, tangguh dan mampu memimpin wanita lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H