Lihat ke Halaman Asli

Dea

Mahasiswi

Langkah Kecil yang Berarti

Diperbarui: 22 Oktober 2024   12:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah desa kecil di kaki gunung, hiduplah seorang gadis bernama Laila. Ia tumbuh di tengah keluarga sederhana, dengan ayah yang bekerja sebagai petani dan ibu yang mengurus rumah tangga. 

Sejak kecil, Laila dikenal sebagai anak yang cerdas dan rajin. Ia selalu memiliki semangat besar untuk belajar, meskipun sarana di desanya terbatas. 

Buku-buku yang tersedia hanya sedikit, dan sekolah pun hanya sampai tingkat SMP. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat Laila untuk terus belajar. Ia percaya, pendidikan adalah kunci untuk mengubah nasib keluarganya yang sederhana.

Setiap pagi, Laila harus berjalan sejauh lima kilometer untuk mencapai sekolahnya. Ia tak pernah mengeluh, meski harus melewati jalanan berbatu dan sungai kecil yang airnya dingin menusuk kaki. 

Bahkan di musim hujan, ketika jalanan menjadi berlumpur, Laila tetap berangkat dengan penuh tekad. Di dalam tasnya, selalu terselip buku-buku pelajaran dan beberapa lembar kertas yang ia gunakan untuk mencatat pelajaran penting.

Sepanjang perjalanan, Laila selalu memanfaatkan waktu untuk membaca buku-buku yang ia pinjam dari perpustakaan kecil di sekolahnya. 

Buku-buku itu adalah jendela dunia bagi Laila, yang membuka wawasan dan impiannya untuk bisa mengubah nasib keluarganya. Ia terpesona dengan cerita-cerita dari berbagai negara, tokoh-tokoh hebat yang menginspirasi, dan pengetahuan baru yang ia temukan dari setiap halaman yang dibacanya. 

Di dalam pikirannya, Laila selalu membayangkan dirinya bisa meraih pendidikan tinggi dan suatu hari akan menjadi seseorang yang berguna bagi desanya.

Suatu hari, Laila mendengar kabar tentang beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke SMA di kota. Kabar itu menyebar cepat di antara murid-murid di sekolahnya. 

Namun, ia tahu bahwa persaingan untuk mendapatkan beasiswa itu sangat ketat, dan hanya sedikit siswa yang akan terpilih. Meskipun demikian, Laila bertekad untuk mencoba. Ia percaya bahwa dengan usaha keras dan doa, segala sesuatu mungkin terjadi. 

Tak seperti kebanyakan anak di desanya yang merasa pesimis dengan peluang tersebut, Laila justru merasa semakin termotivasi. Ia tahu, jalan menuju impiannya tidak akan mudah. Namun, setiap malam sebelum tidur, Laila selalu mengingatkan dirinya untuk tidak pernah menyerah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline