Lihat ke Halaman Asli

Dea

Mahasiswi

Alam Bernafas

Diperbarui: 14 Juli 2024   13:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Dalam senyapnya pagi yang tenang,
Ketika embun menyelimuti dedaunan,
Alam bernafas perlahan-lahan,
Menyanyikan lagu damai tanpa suara.

Di bawah sinar mentari yang lembut,
Pepohonan menari dalam irama angin,
Daun-daun berbisik dalam bahasa alam,
Mengalirkan kehidupan, menyuburkan harapan.

Sungai berkelok dalam gemericik jernih,
Menuntun arus cerita dari hulu ke muara,
Setiap tetes air adalah nyawa,
Membawa pesan cinta dari alam raya.

Langit biru memeluk cakrawala,
Dengan awan putih yang melukis kisah,
Burung-burung terbang, melintas batas,
Menghiasi kanvas dunia yang luas.

Gunung menjulang dengan megahnya,
Sebagai saksi waktu yang tak pernah lelah,
Di puncaknya, alam menarik nafas,
Menyatu dengan semesta dalam hening yang suci.

Alam bernafas dalam tiap hembusan,
Menghidupkan jiwa yang hampir lupa,
Mengajarkan arti cinta yang sejati,
Dalam kesederhanaan, kita menemukan makna.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline