Lihat ke Halaman Asli

Dea

Nothing but busy 🤍

Puisi: Hidup di Dunia Fatamorgana

Diperbarui: 4 Juli 2024   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: Siluet malam, perkotaan. (Sumber: Pixabay/Vlad Vasnetsov)

Di bawah langit biru yang memesona,
Kita melangkah di dunia fatamorgana,
Mengejar bayang-bayang yang tak nyata,
Dalam ilusi, kita terperangkap tanpa sengaja.

Lautan harapan, padang pasir mimpi,
Seakan dekat, namun selalu lari,
Kita berjalan, terus mencari,
Makna hidup yang tersembunyi.

Dalam gemerlap kota dan cahaya,
Hati sering terjebak dalam asa,
Segala kemewahan dan fana,
Hanya sementara, cepat berlalu tanpa terasa.

Rupanya, kebahagiaan sejati bukan di sana,
Bukan pada harta atau tahta,
Tapi di dalam hati yang damai,
Dan cinta yang tulus tanpa pamrih.

Dunia ini hanyalah persinggahan,
Fatamorgana yang memukau pandangan,
Jangan sampai terjebak dalam tipu daya,
Hidup kita lebih berharga dari sekadar khayalan.

Mari temukan cahaya dalam kegelapan,
Jangan biarkan jiwa terperosok dalam kesenangan semu,
Di balik fatamorgana yang menipu,
Ada kehidupan sejati yang menunggu.

Berjalanlah dengan bijak dan waspada,
Di dunia fatamorgana yang penuh goda,
Temukan makna hidup yang hakiki,
Dan jalani dengan hati yang suci.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline