Cuaca yang tidak menentu, ditambah kabut asap yang tak kunjung hilang membuat anak-anak sangat rentan terserang penyakit. Saat daya tahan tubuh mereka menurun, bakteri dan virus jahat dengan mudahnya menyerang tubuh.
Serangan bakteri dan virus jahat itu kemudian ditangkis oleh sistem imun pada tubuh kita. Namun, sistem imun terkadang tidak kuat melawan serangan tersebut karena peformanya yang sedang menurun. Akibatnya tubuh mengalami demam dengan tanda suhu tubuh yang naik secara drastis.
Kebanyakan demam tinggi ini ditangani secara sederhana, yaitu dengan cara mengompres tubuh menggunakan air dingin. Dengan cara ini, panas tubuh diserap oleh alat kompres sesuai dengan prinsip fisika, bahwa panas atau kalor akan mengalir dari suhu tinggi ke suhu rendah.
Namun, mengompres tubuh bukanlah untuk mengobati demam. Hanya upaya sederhana untuk menurunkan panas pada anak.
Selain mengompres, anak-anak juga diberi obat yang mengandung Paracetamol untuk menurunkan panas dan menghilangkan sakit, antibiotik, dan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Secara medis, inilah cara umum yang biasanya dilakukan untuk mengobati demam tinggi.
Baca Juga: Beda Dulu dan Sekarang Menyikapi Anak Demam
Di beberapa tempat, demam tinggi tidak selalu ditangani secara medis. Terkadang masyarakat juga melakukan cara tradisional ketika upaya medis dipandang kurang efektif. Seperti di masyarakat Siulak, kabupaten Kerinci. Mereka menggunakan media daun jarak untuk mengobati demam tinggi.
Bagaimanakah caranya? Apakah air rebusannya diminum?
Ternyata caranya sangat sederhana, yaitu cukup disapukan ke tubuh pasien. Mula-mula tubuh pasien diasapi dengan kemenyan oleh sang tabib tradisional. Asap kemenyan ini dipercaya mampu menetralisir udara yang mengandung virus dan bakteri jahat.
Setelah itu, tujuh helai daun jarak disapukan ke seluruh tubuh pasien secara berulang. Di beberapa bagian tubuh, daun jarak tersebut ditempelkan lebih lama seperti di bagian kepala, dada, juga dan perut. Masyarakat percaya bahwa daun jarak ini mampu menyerap panas dan menyerap penyakit.
Selanjutnya, pasien diberi minuman air bunga kaca piring yang telah "ditawar" (istilah lokal untuk kata dimantrai). Bunga kaca piring atau yang disebut Bungo Cino oleh masyarakat dipercaya mampu mengobati atau menurunkan panas di dalam tubuh. Memang kembang yang satu ini sangat harum sehingga dapat mengubah aroma air putih menjadi wangi dan menambahkan rasa unik pada air tersebut.
Daun jarak yang telah disapukan ditubuh pasien kemudian direndam di dalam air bersih selama tiga hari. Dalam proses perendaman tersebut daun jarak secara berangsur akan layu. Pada permukaan daun akan muncul bintik-bintik coklat.