Lihat ke Halaman Asli

H. H. Sunliensyar

TERVERIFIKASI

Kerani Amatiran

Menjelajahi Lembah Kerinci, Berwisata "Nyambi" Neliti

Diperbarui: 27 Oktober 2018   23:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemandangan Lembah Kerinci. Dokpri

Kata "Kerinci" memanglah tidak asing lagi di kalangan para pendaki. Hal ini karena di wilayah berdiri gunung berapi tertinggi di Indonesia yakni Gunung Kerinci.  Gunung setinggi 3805 mdpl  ini, menawarkan banyak hal yang eksotis bagi para pendakinya.  

Namun Kerinci tidak hanya tentang wisata Gunung Kerinci semata. Di sini terdapat banyak tempat wisata nan eksotis dan menawarkan pengalaman yang menarik.  Culture dan nature, wisata alam dan budaya menyatu di dalam lanskap Lembah Kerinci di Dataran Tinggi Jambi.

Di mana sih Lembah Kerinci itu? Lembah Kerinci berjarak sekitar 420 km dari Kota Jambi atau sekitar 267 km dari Kota Padang. Cukup jauh sih dari pusat-pusat kota, tapi saya yakin anda tidak akan menyesal  berwisata ke sini. Secara geografis, Lembah Kerinci dikelilingi oleh perbukitan barisan di sisi kiri dan kanan. Di sisi paling Utara menjulang tinggi Gunung Kerinci, sementara di sisi Selatan terdapat Gunung Raya. 

Lembah Kerinci dibelah oleh Sungai Batangmerao. Sungai ini mengalir dari Barat laut ke arah Tenggara dan bermuara ke Danau Kerinci. Di sepanjang lembah, terdapat kampung-kampung adat dan persawahan. Para geograp menganalogikan Kerinci, seperti "mangkok raksasa" di tengah-tengah Pulau Sumatra.

Bagi seorang  "arkeolog" seperti saya, menjelajahi Lembah Kerinci tidak saja menawarkan 'sensasi' sebagai seorang wisatawan, tetapi juga seperti sedang 'neliti'. Hal ini karena saya kerapkali menemukan hal-hal yang unik ketika mengeksplorasi  tempat wisata di wilayah ini. 

1. Perkebunan Teh Peninggalan Zaman Kolonial

Perkebunan teh ini terletak di Kecamatan Kayu Aro  tepat di bawah kaki Gunung Kerinci.  Perkebunan teh Kayu Aro terletak pada ketinggian 1.400-1.600 meter dpl dengan total luas 2.474.69 Ha yang menjadikan perkebunan Teh Kayu Aro menjadi yang terluas di dunia. 

Menurut sejarahnya, perkebunan teh ini pertama kali dibuka oleh Pemerintah Hindia Belanda sekitar tahun 1928 M. Perkebunan teh kayu aro menghasilkan teh dengan kualitas salah satu yang terbaik di dunia sehingga menjadi komoditas ekspor. Katanya lagi, teh kayu Aro sangat disukai oleh para Bangsawan Eropa termasuk Ratu Inggris dan Belanda.

Perkebunan Teh Kayu Aro. Dokpri

Salah satu spot pemandangan di Kayu Aro. Dokpri

Berada pada ketinggian 1400-1600 mdpl,  dengan hembusan angin gunung yang begitu sejuk. Tidak lupa saya mengabadikan momen di spot-spot terbaik di sepanjang perkebunan teh ini. Dan yang terpenting adalah tidak dikenakan beaya dan retribusi apapun jikalau hanya melihat pemandangan dan mengambil potret di perkebunan teh ini.

Di sekitar Desa Bedeng VIII terdapat deretan rumah petak dari kayu yang dulunya merupakan rumah bagi buruh perkebunan teh. Umumnya, mereka berasal dari Pulau Jawa. Rumah-rumah tersebut dibangun dengan gabungan arsitektur tradisional melayu dan Belanda. Selain itu, anda dapat mengunjungi pabrik teh, namun tidak semua orang diizinkan masuk ke dalam pabriknya.

2. Menyaksikan menhir-menhir berdarah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline