Tim Kuliah Pengabdian Masyarakat dari IAIN Ponorogo kelompok 105 Tematik Inisiatif Mandiri melaksanakan program inti berupa pelatihan pembuatan produk berbahan dasar jahe, dengan fokus pada produk bandrek cair dan bubuk. Kegiatan ini diadakan dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat Desa Kepel dalam mengolah jahe menjadi produk bernilai tambah yang memiliki potensi pasar.
Narasumber dalam kegiatan ini adalah Ibu Nafifah, yang dikenal sebagai Bu Sugeng Fatah, seorang ahli dalam pengolahan jahe. Pelatihan ini ditargetkan untuk seluruh masyarakat Dusun Dowo, dengan harapan bahwa pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari atau bahkan dikembangkan menjadi usaha baru. Pelatihan ini menjadi bagian dari upaya pengembangan potensi lokal, khususnya dalam mengoptimalkan hasil bumi yang tersedia, seperti jahe.
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2024 di rumah Ibu Marsiti yang terletak di Dusun Dowo RT 05. Pemilihan tempat ini didasarkan pada kemudahan akses bagi warga untuk mengikuti pelatihan. Selain itu, suasana yang nyaman dan familiar diharapkan dapat membuat peserta lebih antusias dalam mengikuti setiap sesi pelatihan yang diselenggarakan.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan praktis kepada peserta tentang pengolahan jahe. Dengan meningkatnya keterampilan ini, diharapkan masyarakat dapat memaksimalkan potensi jahe yang ada di desa mereka. Jahe, sebagai salah satu komoditas yang bernilai ekonomis tinggi, dapat diolah menjadi berbagai produk yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tetapi juga memiliki nilai jual yang lebih tinggi, seperti bandrek cair dan bubuk.
Pelatihan ini diawali dengan sesi penyampaian materi mengenai manfaat jahe serta teknik-teknik pengolahannya. Ibu Nafifah menjelaskan secara rinci tentang berbagai khasiat jahe, baik sebagai bahan makanan maupun obat tradisional. Setelah sesi materi, kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi langsung pengolahan jahe, mulai dari proses pengeringan hingga menjadi bubuk jahe.
Tak hanya itu, peserta juga diajarkan cara membuat produk olahan lainnya, seperti minuman jahe yang siap diminum. Yang menarik dari kegiatan ini adalah peserta diberi kesempatan untuk melakukan praktik langsung. Dengan bimbingan narasumber, mereka mencoba sendiri mengolah jahe menjadi berbagai produk yang diajarkan.
Praktik langsung ini tidak hanya memberikan pengalaman berharga bagi peserta, tetapi juga memperkuat pemahaman mereka tentang teknik pengolahan yang benar. Diharapkan, setelah mengikuti pelatihan ini, warga Desa Kepel dapat mengembangkan produk jahe yang berkualitas dan mampu bersaing di pasaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H