Lihat ke Halaman Asli

Hafidz Firman

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya

Muhammadiyah dan NU: Dua Perspektif dalam Keterlibatan Politik

Diperbarui: 2 November 2023   09:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

muhammadiyah.or.id

Perbedaan Muhammadiyah dan NU dalam Keterlibatan Politik

Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah adalah dua organisasi Islam terbesar di Indonesia. Keduanya memiliki sejarah dan latar belakang yang berbeda, sehingga memiliki pandangan dan sikap yang berbeda pula dalam hal keterlibatan politik.

Sejarah Keterlibatan Politik NU

NU didirikan pada tahun 1926 oleh KH. Hasyim Asy'ari dan para ulama lainnya. Pada awal berdirinya, NU tidak terlibat dalam politik praktis. Namun, pada tahun 1952, NU membentuk Partai Nahdlatul Ulama (NU) untuk mengikuti pemilihan umum. NU kemudian menjadi salah satu partai politik terbesar di Indonesia dan berperan penting dalam pemerintahan selama beberapa dekade.

Pada tahun 1984, NU memutuskan untuk keluar dari politik praktis dan kembali berfokus pada bidang keagamaan dan sosial. Namun, NU masih memiliki pengaruh yang besar dalam politik Indonesia. Banyak tokoh NU yang aktif dalam politik, baik di partai politik maupun di pemerintahan.

Sejarah Keterlibatan Politik Muhammadiyah

Muhammadiyah didirikan pada tahun 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan. Muhammadiyah sejak awal berdirinya memiliki komitmen untuk memajukan pendidikan dan kesejahteraan umat Islam. Muhammadiyah juga aktif dalam bidang sosial dan kemanusiaan.

Muhammadiyah tidak pernah terlibat secara langsung dalam politik praktis. Namun, Muhammadiyah memiliki pengaruh yang besar dalam politik Indonesia. Banyak tokoh Muhammadiyah yang aktif dalam politik, baik di partai politik maupun di pemerintahan.

Perbedaan Keterlibatan Politik NU dan Muhammadiyah

Meskipun NU dan Muhammadiyah sama-sama memiliki pengaruh yang besar dalam politik Indonesia, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal keterlibatan politik.

  • NU pernah terlibat dalam politik praktis, sedangkan Muhammadiyah tidak pernah.
  • NU pernah membentuk partai politik sendiri, sedangkan Muhammadiyah tidak pernah.
  • NU memiliki orientasi politik yang lebih pragmatis, sedangkan Muhammadiyah memiliki orientasi politik yang lebih idealis.
  • NU lebih fokus pada upaya untuk memperjuangkan kepentingan umat Islam di dalam sistem politik yang ada, sedangkan Muhammadiyah lebih fokus pada upaya untuk mewujudkan masyarakat Islam yang ideal.

Perbedaan Orientasi Politik

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline