Lihat ke Halaman Asli

Residu Rasa

Diperbarui: 27 November 2024   08:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kaca yang retak (Sumber: Gere/Pixabay)

Residu Rasa

Karya: Muhamad Hafidz Ar Rizki

Kita saling suka
Kita saling cinta
Kita saling ada rasa
Dan kita saling bermesra

Bertahun lamanya
Sampai akhirnya ia sirna
Sampai akhirnya ia tiada
Seakan hilang begitu saja

Aku tak pernah sekalipun membuangnya
Aku tak pernah sekalipun melupakannya
Aku tak pernah sekalipun menghancurkannya
Sekalipun tidak, aku tak pernah berniat melakukannya

Tetapi Kau yang memintaku membuangnya
Kau yang memintaku melupakannya
Kau yang memintaku menghancurkannya
Kau, Kau yang memintanya

Rasa yang dulu biru
Kini berubah jadi kelabu
Rasa yang dulu haru
Kini berubah jadi sembilu

Ke mana perginya cinta yang dulu?
Ke mana hilangnya rasa yang lalu?
Sudahkah ada penggantiku?
Sudahkah Kau temukan yang baru?

Bunga yang dulu mekar, kini layu
Wajah yang dulu berbinar, kini sayu
Karena tak kuasa menahan pilu
Karena tak kuasa menanggung rindu

Kini yang tersisa hanyalah residu
Sisa-sisa perasaan yang telah lalu
Rasa yang pernah kita banggakan dahulu
Kini telah berubah menjadi abu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline