Ecoprint adalah metode menghasilkan kain bermotif tumbuhan dengan menggunakan tanaman asli. Proses ini mempertahankan warna dan bentuk dari tumbuhan yang digunakan sebagai motif. Ecoprint dapat mengurangi polusi yang ada di lingkungan dengan menggunakan bahan-bahan alami dan tanaman yang ada di sekitar rumah. Ecoprint tidak memerlukan alat untuk membantik pada umumnya, ecoprint memanfaatkan sumber daya alam seperti berbagai dedaunan yang menghasilkan warna alami dan menggunakan palu karet untuk mengeluarkan warna daun agar dapat menempel pada kain.
Pelatihan pembuatan Ecoprint ini dilaksanakan oleh kelompok mahasiswa yang tergabung dalam program Kampus Mengajar Angkatan 7 yang bertugas di SD Muhammadiyah 18 Surakarta yang beranggotakan Abdullah Azzam, Anindya Reza Asmoro, Hafidz Ahmad Muzakky, Halim Maylano, dan Nizar Hartanto yang berkolaborasi dengan guru-guru SD Muhammadiyah 18 Surakarta. Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh peserta didik kelas 3 dan 4 yang kemudian dibagi menjadi enam kelompok. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari, dimulai pada hari Senin, 20 Mei 2024 hingga hari Rabu, 22 Mei 2024.
Pada hari Senin (20/5/24), diawali dengan pengumpulan alat dan bahan. Kami menyediakan kain berwarna putih berukuran 2 x 4 meter sebanyak dua lembar. Masing-masing kain tersebut kemudian dibagi menjadi tiga bagian, sehingga tersedia 6 lembar kain untuk 6 kelompok. Kain tersebut kemudian direndam ke dalam baskom berisi air dan kunyit. Hal ini dilakukan agar kain memiliki warna dasar kekuningan yang berasal dari bahan alami. Kain tersebut kemudian didiamkan selama semalam dan kemudian dijemur. Setiap peserta didik kemudian diminta untuk membawa dedaunan dan palu dari rumah untuk dipakai sebagai bahan pembuatan Ecoprint pada keesokan harinya
Pada hari Selasa (21/5/24), kain yang sebelumnya telah diberi warna dasar dan dijemur, kemudian dibagikan masing-masing satu untuk setiap kelompok yang ada. Dalam kelompok tersebut, peserta didik yang sudah membawa dedaunan meletakkan daun-daun tersebut ke atas kain dengan memperhitungkan kesimetrisannya dan didesain semenarik mungkin dengan posisi permukaan atas daun menempel pada kain. Setelah itu, daun dipukul-pukul menggunakan palu dengan kekuatan sedang secara merata. Tujuan dari posisi permukaan atas daun yang dihadapkan (menempel) pada kain adalah agar saat dipukul, warna dan corak dari daun tersebut dapat keluar dan menempel dengan baik pada kain. Jika sudah merata dan seluruh permukaan daun dipastikan telah dipukul menggunakan palu, maka langkah selanjutnya adalah menggulung kain tersebut.
Pada hari Rabu (22/5/24), kain yang sudah digulung tadi direbus atau dikukus selama 2 jam. Fungsi dari perebusan/pengukusan ini adalah agar pigmen-pigmen dari daun tersebut dapat terpisah dengan baik dan menempel pada kain. Setelah itu, kain dibentangkan pada permukaan datar, lalu kita ambil dedaunan dari kain secara perlahan-lahan. Jika sudah, jemur kain tersebut dan Ecoprint telah selesai dibuat.
Pembuatan Ecoprint ini sendiri sebenarnya adalah program yang dilatarbelakangi oleh permintaan kepala sekolah SD Muhammadiyah 18 Surakarta untuk dapat memberdayakan peserta didik di sekolah tersebut agar bisa mandiri dengan menjual hasil karya yang dibuat, serta mendorong kreativitas, kemandirian dan inovasi peserta didik dalam bidang kesenian. Karya Ecoprint yang telah selesai dibuat tersebut kemudian berhasil dijual dan hasil dari penjualan tersebut dikembalikan lagi kepada peserta didik dalam bentuk pembiayaan untuk kegiatan-kegiatan seperti proyek yang memerlukan dana.
Demikian pelaksanaan pelatihan pembuatan Ecoprint di SD Muhammadiyah 18 Surakarta. Diharapkan dengan adanya program ini, peserta didik bisa menyalurkan jiwa seninya, serta melatih kemandirian, mendorong kreativitas, dan inovasi peserta didik. Selain itu, pembuatan Ecoprint ini juga menjadi pesan bagi kita untuk mengurangi polusi yang ada di lingkungan. Pembuatan Ecoprint yang menggunakan bahan-bahan alami membuktikan bahwa dengan menggunakan sumber yang ramah lingkungan, kita juga masih bisa menghasilkan karya yang baik dan menguntungkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H