Lihat ke Halaman Asli

Hafid Zaeni

Hamba yang fakir ilmu

Pemimpin Juga Pahlawan

Diperbarui: 10 November 2021   13:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sahabat mahasiswa pergerakan/Dokpri

Banyak kriteria yang disodorkan oleh para ahli dalam pandangannya tentang pemimpin yang ideal. Salah satunya adalah yang di ajukan oleh Daniel Goleman.

Menurutnya, seorang pemimpin itu harus memiliki visi, mampu mendidik, mengedepankan keharmonisan dan kerja sama, mampu menghargai pendapat orang lain, mampu memberikan contoh dan tindakan serta tegas dan berani dalam mengambil setiap risiko. Goleman juga  berpendapat, bahwa pemimpin ideal adalah seseorang yang mampu menerapkan semua hal tersebut di atas sesuai dengan kebutuhan secara benar dan tepat.

Bila penulis boleh mencantumkan pendapat dari kalangan tokoh indonesia, KH. Abdurrahman Wakhid biasa di panggil gus dur presiden ke-4 Republik Indonesia. beliau pernah mengatakan Hal terpenting yang harus diperhatikan dalam memilih seorang figur adalah tidak terlalu banyak kriteria, namun fokus pada figur yang tulus, berdedikasi tinggi dan punya pengalaman luas,. Ujar beliau ketika di tanya oleh wawancara.


KH. Hasyim Asy'ari, Ketokohannya sebagai pemikir, pemimpin  dan pejuang dan juga pahlawan nasional.


Sebagai masyarakat berideologi pancasila dan berlandaskan ahlisunnah waljamaah annahdiyah, kalangan NU sudah pasti mengenal tokoh besarnya yakni KH. Hasyim Asy'ari. Beliau juga salah seorang pahlawan nasional sekaligus pendiri dan Rais akbar Nahdhotul Ulama', sudah Seyogyanya  kalangan NU mencontoh kepribadian dan cara kepempimpinannya.

Dari segi pemikiran besarnya mendirikan pesantren tebu ireng yang berlokasi di jombang, awalnya santri hanya berjumlah delapan lalu tiga bulan kemudian meningkat ada dua puluh delapan santri. Dan saat ini sudah jutaan yang menjadi santrinya.

Dari segi kepemimpinannya mendirikan organisasi Nahdlatul ulama (kebangkitan ulama) untuk menjawab situasi dunia keislaman kala itu. Dunia islam kala itu Yang sedang dilanda pertentangan paham, antara paham pembaharuan dan paham bermadzhab. Sampai hari ini jumlah orang NU sampai pada persentase 49,5 persen dari jumlah penduduk indonesia.

Dari segi perjuangannya di masa penjajahan memiliki pengaruh besar yang membuat belanda dan jepang segan. Fatwa jihad melawan belanda memantik rakyat kala itu melakukan perlawanan di berbagai daerah. Satu dari sekian banyak kontribusi KH. Hasyim Asy'ari di masa perjuangan. Hingga mencetuskan semangat hubbul wathon minal iman.

Banyak ilmu yang bisa kita dapat dengan membaca sejarah, biografi hingga sanad keilmuan KH. Hasyim Asy'ari. Maka kita sebagai insan yang cinta akan tanah air harus menjaga optimis dalam perjuangan perjuangan menyebar ajaran islam beserta prinsip prinsipnya dan menjaga bangsa dengan manifesto toleransi antar agama. Sosok  KH. Hasyim Asy'ari sebagai pahlawan nasional juga pempimpin besar yang sudah sepatutnya kita tauladani di negara indonesia tercinta ini.

#optimismelangkah




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline