Lihat ke Halaman Asli

Hadenn

TERVERIFIKASI

Mahasiswa

Refleksi Diri Manchester City!

Diperbarui: 27 September 2024   00:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manajer Manchester City Pep Guardiola di pinggir lapangan saat laga Liga Inggris antara City dan Arsenal di Manchester, Minggu (22/9/2024).  | AFP/PAUL ELLIS via Kompas.id

Melelahkan, satu kata ini bisa dibilang yang terdekat dalam menggambarkan situasi Man City setelah pertandingan besar kontra Arsenal pada Minggu lalu (22/9/2024). Semua hal mulai dari kontroversi wasit, pertengkaran antar pemain dan gol dramatis telah menghiasi pertempuran dua klub terkuat di Britania Raya.

Arsenal kini tak lagi sungkan terhadap Man City, mereka bermain jauh lebih "pede" dalam setiap kali pertemuan, terdapat perkembangan tak terbantahkan dari segi mental di sana. Hal ini tak bisa dimungkiri membuat Man City kesulitan, dan benar fakta di mana tim ini baru bisa mengimbangi di menit akhir, memperkuat hal ini. 

Lebih lanjut, City bisa dikatakan gagal mengantarkan poin sempurna di rumah, tetapi hasil imbang ini terasa seperti kemenangan. Erling Haaland dan rekan-rekan bersorak riang setelah gol John Stones, sedangkan Arsenal yang bertahan total karena Leandro Trossard dipaksa keluar harus tertunduk lesu menerima hasil kurang maksimal. 

Kunci dari semua ini terletak di Arsenal. Perubahan karakter tim yang kini tak lagi merasakan inferioritas terhadap Manchester City, tim ini bahkan tidak terlihat terganggu setelah gol cepat Haaland di menit ke-9.

Anak asuh Mikel Arteta perlahan mulai mengembalikkan keadaan, mereka menemukan dua gol melalui tendangan ciamik Calafiori dan tandukan maut Gabriel Magalhaes. Momentum macam ini tak pernah ditemukan dalam diri Arsenal sebelum ini. 

Meski demikian, beberapa pengamat bisa mengatakan bukan karena "kehebatan Arsenal", mereka menganggap hal macam ini memungkinkan karena Man City kehilangan beberapa pilar dalam permainan ciamik mereka. Terlebih, mereka harus kehilangan Rodri di paruh pertama pertandingan. 

Lebih lanjut, peran Rodri ini tak bisa dimungkiri krusial dalam permainan Man City, bukan cuma sebagai bagian dari pertahanan, ia juga mengalirkan bola dan memberikan nilai tambah terhadap dinamisme lini serang. 

Sebagai informasi tambahan salah satu aktor utama kita ini kemungkinan absen sampai musim berakhir, setelah diagnosa cedera ACL oleh tim medis Man City.  

Melelahkan, satu kata ini tak bisa terbantahkan telah merepresentasikan perasaan Guardiola setelah mendengar kabar ini. Bahkan, mantan pemain Barcelona ini masih mengatakan betapa "tak tergantikan" Rodri baru-baru ini. 

 "Rodri tidak tergantikan. Saat tim tidak bermain dengan gelandang terbaik di dunia dalam jangka panjang, tentu itu menjadi pukulan keras. Tetapi, tugas saya untuk mencari solusi agar kami tetap kompetitif seperti selama ini," kata Guardiola.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline