Mancunian, sebutan untuk penggemar Manchester United merupakan salah satu komunitas sepak bola terbesar di Indonesia. Saking besar komunitas satu ini, beberapa orang menaksirkan sekitar 10 persen dari penduduk negeri ini, berarti kalau kita kumpulkan 10 orang dalam satu ruangan, maka 1 di antara mereka tak bisa dibantah "si Setan Merah".
Kabar buruknya, komunitas besar ini tengah merasa buruk saat ini, Manchester United mereka baru mengalami kekalahan buruk 3-0 di "Theater of the Dreams" pada Minggu (01/09/2024), menghadapi rival terdekat, Liverpool.
Mohamed Salah, bintang besar "si Merah" tak bisa dibantah kembali menjadi mimpi buruk Manchester Merah. Melalui kemampuan individu dari pemain satu ini tiga angka tersebut tercipta, gol dan assist tercatat sempurna di papan skor.
Dua gol pertama dicetuskan karena blunder dari Casemiro, kehilangan bola, dengan cepat bola mengarah ke Mohamed Salah, lantas diantarkan langsung, dan dengan sempurna diselesaikan oleh Luis Diaz.
Benar, salah satu gelandang terbaik dekade ini membuat kesalahan fatal dalam pertandingan besar semacam ini.
Setelah dua kesalahan krusial "Mancunian" meneriakkan "boo" setiap bola berada di kaki Casemiro, pemain veteran ini terlihat kehilangan fokus menjalani sisa pertandingan. Alhasil, manajer United Erik ten Hag menggantikan pemain satu ini dengan gelandang muda, Toby Collyer.
Gol pamungkas tak jauh beda, kali ini giliran Kobbie Mainoo blunder, kehilangan bola, dengan cepat mengarah ke Szoboszlai, lantas diantarkan menuju Mohamed Salah, dengan gerakan praktis, terlihat mudah bola membobol gawang Andre Onana.
Dengan catatan ini, Mohamed Salah praktis telah menjadi "mimpi buruk" Manchester United dalam 10 pertandingan belakangan, minimal satu gol setiap pertandingan.
Pemain asal Mesir ini sudah mencatatkan 10 gol di Old Trafford sejak Januari 2021. Jumlah golnya dalam periode itu di "Teater Impian" cuma kalah dari pemain tuan rumah, yaitu Marcus Rashford (31 gol), Bruno Fernandes (29), Cristiano Ronaldo (17), dan Scott McTominay (13). Belum ada pemain "si Merah" mencatatkan catatan impresif semacam ini sebelum Salah.
Di lain sisi, setelah "bencana" ini, Manchester United harus diakui solid sebagai tim, baik kapten Bruno Fernandes, atau pelatih kepala EtH, tidak ada satu dari mereka menunjukkan kesalahan kepada individu tertentu.