Lihat ke Halaman Asli

Hadenn

TERVERIFIKASI

Mahasiswa

Florentino Perez dalam Mengurus Kemegahan Institusi "Los Blancos"

Diperbarui: 20 Juli 2024   21:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

AP PHOTO/ANDREA COMAS 

Kita semua mengerti dengan kedatangan Kylian Mbappe menuju Real Madrid bisa dibilang menjatuhkan cendana dalam kapur barus, menambahkan sesuatu sudah sempurna menjadi lebih baik. Mereka menampilkan kemegahan sebagai klub terbesar dunia dalam menatap tantangan musim depan. 

Semua ini tak lepas dari kecerdasan Florentino Perez dalam mengurus klub ini, filantropis kelahiran Madrid ini bisa dibilang telah mengangkat klub secara penuh melalui kebijakan fiskal di luar lapangan. Hal semacam ini kurang terlihat, tetapi benar-benar berpengaruh dalam keberlanjutan klub.  

Sebagai contoh, kita semua bisa melihat Chelsea atau bahkan Barcelona dalam beberapa musim belakangan, kedua tim bisa dibilang merupakan contoh buruk mengurus klub. Mereka berdua melihat penandatangan pemain sebagai solusi, sedangkan Florentino Perez tak bisa dipungkiri memandang lebih jauh.

Florentino memandang kedatangan pemain terbaik dalam klub terbesar adalah keharusan, bukan cuma sebagai solusi jangka panjang dalam mengemban nama mulia klub , tetapi juga bagian dari rencana telah disiapkan matang-matang.

Kylian Mbappe dengan kerendahan hati

Kita semua tahu sejak beberapa musim lalu Real Madrid telah mengincar Mbappe sebagai salah satu galacticos, tetapi di lain sisi situasi klub dan pemain dianggap kurang ideal. Kapten tim Prancis ini dipandang sebagai sosok egois dan bisa merusak ruang ganti, terlebih diiringi dengan semua ego dan kemewahan mengelilingi Mbappe di Paris.

Bagaimanapun, pandangan ini telah berubah, Real Madrid sebagai suatu institusi telah menunjukkan berkali-kali mereka jauh lebih besar dari pemain mana pun. Berbagai hal telah terjadi, mulai dari kepergian Cristiano Ronaldo, Gareth Bale, Karim Benzema, dan tim ini masih berdiri menjadi "la Reyes de Europe".

Sementara, di lain sisi Mbappe bersama dengan PSG selama DELAPAN musim belakangan selalu gagal di UCL, bahkan Mbappe tercatat belum pernah mengalahkan Real Madrid dalam fase gugur turnamen terbesar benua Biru ini.

Karena hal ini, kita semua bisa menikmati salah satu presentasi terbaik sepanjang masa. Bagaimana Kylian Mbappe diperkenalkan dengan semua kerendahan hati, tidak memperlihatkan sosok pemain bintang, cuma ketulusan memenuhi mimpi masa kecil.

Hal ini tak terbantahkan penting dalam ruang ganti, semua pemain harus merasa sama, ego pribadi harus dikesampingkan demi kepentingan tim. Terlebih, beberapa pemain muda juga telah memberikan gelar besar untuk klub, seorang pemain baru tidak bisa mengganggu kedamaian semacam ini.

Selain itu, hal semacam ini tak bisa dipungkiri membantu perkembangan pemain muda, terlebih talenta muda seperti Endrick, Nico Paz, hingga Jeremy de Leon telah tersedia menunggu kesempatan bermain reguler di tim utama. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline