Lihat ke Halaman Asli

Hadenn

TERVERIFIKASI

Mahasiswa

Muito Obrigado, Kepler Laveran da Lima Ferreira "Pepe"!

Diperbarui: 6 Juli 2024   08:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SO

HAMBURG, SABTU -- Menguasai pertandingan dari menit pertama, juga menciptakan beberapa peluang terbuka tidak cukup membuat Portugal bisa melaju ke semifinal dalam gelaran Pesta Bola Eropa, mereka dikalahkan oleh Perancis dalam adu penalti (06/07/20224).

Menengok dari kesebelasan utama, tim Portugal tidak membuat perubahan, ini merupakan kesebelasan sama ketika mereka ditahan imbang 120 menit oleh tim Slovenia. Roberto Martinez tidak mengendus masalah di sini.

Di lain sisi, pelatih kepala tim Prancis, Didier Deschamps memberikan angin segar dalam kesebelasan utama dengan mencoba menggunakan skema dua striker, Kylian Mbappe dan Randal Kolo Muani dalam pertandingan ini.

Selain Muani, Deschamps juga menurunkan Eduardo Camavinga sebagai starter, menggantikan Adrien Rabiot yang terkena suspend, dua kali menerima kartu kuning. Gelandang Real Madrid ini akan menemani Aurelin Tchouameni dan N'Golo Kante dalam memenangkan semua duel di lini tengah.

Mengamati di atas kertas, skema 4-3-1-2 dimainkan oleh Deschamps akan menekankan kebebasan untuk Antoine Griezmann, pelatih berusia 55 tahun ini tidak mau memaksa Griezmann kembali bermain dari kanan. Benar, meski sudah memiliki tiga nama solid, Deschamps tetap menambah slot petarung di tengah.

Didier Deschamps menyadari masalah besar dalam tim ini, semenjak belum mencetak sebuah gol dari permainan terbuka hingga perempat final, lalu mencoba mengubah sesuatu.  Sementara, Roberto Martinez tidak melihat urgensi untuk mengubah, memilih tetap bertahan dengan rencana pertama. 

Bagaimana pertandingan berjalan

Laga besar ini berlangsung perlahan, kedua tim tampak hati-hati dalam memulai serangan dari belakang. Peluang pertama baru datang dari tembakan jarak jauh Bruno Fernandes, berhasil diblok oleh William Saliba.

Sama seperti tim Portugal, anak asuh Didier Deschamps ini juga kesulitan dalam menembus pertahanan solid, tercatat tidak ada tembakan dalam kotak penalti selama babak pertama. Pemain seperti Antoine Griezmann, Eduardo Camavinga, dan Theo Hernandez cuma berhasil menendang secara cuma-cuma ke arah Diogo Costa. Sementara, pemain depan mereka hilang dalam penjagaan ketat Pepe dan Ruben Dias.

Permainan mulai berjalan lebih baik di paruh kedua, baik tim Portugal atau Prancis bermain lebih terbuka, meski tak bisa dipungkiri pasangan bek tengah "the Selecao" tetap tampil mengagumkan sepanjang pertandingan. 

Benar, permainan dua bek tengah ini bisa membuat 25 tahun Kylian Mbappe cuma mencatatkan satu tembakan dalam kotak terlarang selama 90 menit. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline