Setelah mengarungi laga kelima Grup F putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026, kekalahan atas Irak 2-0 membuat timnas Indonesia tetap mengantongi tujuh poin. Sekarang, tim asuhan STY diharuskan menang untuk menjaga jarak dengan Vietnam.
Benar, di saat bersamaan Vietnam berhasil menang 3-2 atas Filipina, hal ini membuat mereka berhasil mengumpulkan enam poin, Kamis (6/6/2024). Dengan kondisi ini, persaingan masih sangat terbuka pada pertandingan terakhir Grup F.
Beruntung, timnas Garuda bisa menentukan nasib sendiri di sini, mereka cuma perlu mengalahkan Filipina tanpa bergantung pada hasil pertandingan lain.
Hal ini sangat berbeda dengan Vietnam, selain harus mengalahkan timnas Irak, mereka juga perlu mengharapkan hasil pertandingan Indonesia berjalan buruk kala menjamu Filipina. Mereka tidak bisa menentukan nasib sendiri, ini terang sekali menguntungkan kita.
Meskipun, sebagai penggemar terutama setelah pertandingan tadi sore kontra Irak, terdapat sejumlah keraguan akan performa timnas Garuda.
Kekalahan atas Irak kali ini dipastikan dengan cara klasik, selalu terdapat kesalahan sama dilakukan para pemain berkali-kali, memang kesalahan selalu bisa terjadi, tetapi semua ini terasa terlalu sering dan mengkhawatirkan.
Terlepas dari komentar dari Pelatih Irak Jesus Cases, beliau menganggap Indonesia sudah jauh berkembang, lebih baik dibandingkan dengan dua pertemuan sebelum ini. Dan, sebagai penggemar berat timnas Indonesia tak bisa dibantah kita menolak, meski mungkin tim Garuda sungguhan berkembang, tetapi sekarang bukan waktu tepat untuk ditinggikan, ada satu pertandingan tersisa harus dimenangkan.
Problem teknis
Lebih dari satu dekade, stadion Gelora Bung Karno secara berkala selalu mendapatkan kritikan pedas, terlebih urusan rumput di lapangan. Bahkan, Erick Thohir sendiri beberapa hari lalu memberi ultimatum, kalau masih belum diperbaiki, timnas tidak perlu main bola di Jakarta.
Benar, bahkan setelah Erick Thohir peringatkan, Kementerian Sekretariat Negara tetap bandel, terbukti dari seberapa hancur kualitas rumput lapangan tadi malam. Tidak perlu turun ke lapangan, penonton layar kaca juga bisa melihat betapa tidak rata rumput GBK.
Hal ini juga diperkuat oleh statemen Asnawi Mangkualam, dia sendiri mengeluh, meski masih dengan bahasa diplomatis.