Lihat ke Halaman Asli

Hadenn

TERVERIFIKASI

Mahasiswa

Joan Laporta, Pemugaran Filosofi Barcelona

Diperbarui: 31 Mei 2024   10:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Barcelona Joan Laporta (kiri). (Sumber: AFP/JOSEP LAGO via kompas.com)

FC Barcelona, melalui sosial media resmi mereka mengumumkan Hansi Flick sebagai pelatih kepala baru pada Rabu (29/05/2024). Akhirnya, perburuan manajer baru telah berakhir, masa depan Xavi dengan berat hati ditentukan, Legenda klub diberhentikan tanpa meminta kompensasi kontrak, sesuai dengan janji Xavi sendiri.

Benar, dari hari pertama melatih, Xavi sudah berjanji untuk tidak akan mengambil kompensasi sisa kontrak, semisal dipecat pada kemudian hari. 

Meskipun, hal semacam ini kerap dinilai tidak etis, tetapi harus dikatakan karena kesalahan Xavi sendiri menjanjikan hal demikian. Xavi terlalu mengglorifikasi kesempatan untuk bisa menukangi Barca hingga lupa akan masa depan diri sendiri. 

Sementara itu, penunjukan Hansi Flick sebagai pelatih kepala bisa dibilang pernyataan menyerah atas permainan tiki-taka khas Barca, semenjak kita semua tahu cara Flick memenangkan pertandingan, bukan berarti permainan dari sang Juru taktik membosankan, tetapi jelas tidak termasuk dalam kategori tiki-taka. 

Lantas, siapa paling bertanggung jawab akan hal ini? Mudah saja, seorang Joan Laporta. 

Joan Laporta adalah presiden klub Barcelona, terpilih setelah pemilihan oleh socios, sebutan untuk pemegang saham klub, mulai menjabat tiga tahun lalu (17/03/2021). Pelantikan presiden Laporta hingga sekarang, kerap kali dianggap sebagai sebuah permulaan dari kebangkitan klub. 

Meskipun, bisa dikatakan kebangkitan belum terlalu terlihat hingga hari ini, tetapi pengambilan keputusan dalam klub jelas terlihat berbeda, mereka bekerja jauh lebih cekatan selama tiga musim belakangan.  

Di sini sebagai penggemar sepakbola, kita akan mengkritik kebijakan presiden Laporta. Meski, harus diakui cukup berjalan apik hingga hari ini, tetapi dengan keberlanjutan cara  ini terdapat kekhawatiran akan pemugaran filosofi klub.

Menghormati Legenda klub

Kita semua setuju cara Laporta mengambil keputusan sejauh ini bisa dibilang luar biasa, terutama ketika Barcelona mengamankan kesepakatan kontrak 10 tahun bersama Nike, bernilai fantastis 100 juta euro/tahun, dengan 200 juta euro tambahan sebagai bonus tanda tangan sponsor, total kontrak 

Meskipun begitu, sejumlah kebijakan Laporta cukup mengesalkan, terutama cara klub dalam menghormati Legenda mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline