Lihat ke Halaman Asli

Hadenn

TERVERIFIKASI

Mahasiswa

Gegenpressing Master, Langkah Reformasi Karakter el Barca bersama Hansi Flick!

Diperbarui: 26 Mei 2024   06:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Hansi Flick. (Getty Images/Stuart Franklin)

Barcelona membuat beberapa langkah mengejutkan, salah satu dari langkah tersebut, manajemen klub secara mendadak resmi melepaskan Xavi Hernandez dari beban sebagai pelatih kepala pada Jumat (24/05/2024).

Beberapa jam kemudian, manajemen klub dilaporkan sejumlah media Eropa sudah mencapai kesepakatan kontrak dua tahun bersama dengan salah satu pelatih kepala berpengalaman asal Biergarten Land, Hansi Flick. Salah satu dari sedikit nama paling diinginkan oleh penggemar el Barca.

Selain nama Hansi Flick, cuma Jurgen Klopp nama pelatih kepala paling diinginkan penggemar untuk menggantikan Xavi. 

Mengingat nama Jurgen Klopp tidak tersedia, semenjak sang juru taktik terang-terangan mengatakan akan mengambil rehat beberapa bulan. Barcelona, terutama para penggemar secara praktis mendapatkan nama paling mereka inginkan untuk berada di sana.

Menelusuri dari sejarah klub, kita mengerti terdapat perubahan selera secara taktik, semula berpusat pada permainan umpan pendek ala Belanda menjadi permainan intensitas tinggi ala Jerman. Benar, langkah reformasi cukup berani telah diambil manajemen klub.

Permainan tika-tika Spanyol hari ini bisa dibilang berasal dari Belanda, semenjak dipopulerkan oleh Johan Cruyff.

Lantas, mengapa klub mengambil langkah reformasi demikian, apakah Hansi Flick bisa mengemban beban mengubah gaya permainan, lalu mungkinkah para pemain bisa bertahan dengan permainan intensitas tinggi, semua akan coba dijawab dalam artikel ini.

Ketimpangan kualitas dari pelatih tersedia

(AFP/HAITHAM AL-SHUKAIRI)

Kita semua tahu beberapa tahun belakangan sangat minim terlahir pelatih top berkebangsaan Belanda dan Spanyol, sebagai ganti bermunculan kembali sejumlah nama manajer berasal dari Italia dan Jerman di permukaan. 

Beberapa nama manajer dengan atribut gaya permainan tiki-taka seperti Pep Guardiola, Erik ten Hag, hingga Luis Enrique bisa dibilang tidak tersedia karena terikat kontrak. Sedangkan, pelatih kepala muda seperti Marquez, kurang mendapatkan kepercayaan oleh sejumlah manajemen klub.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline