Lihat ke Halaman Asli

Hadenn

TERVERIFIKASI

Mahasiswa

Turki dalam Mengolah Sampah, Termasuk "Uswatun Hasanah"?

Diperbarui: 31 Maret 2024   17:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Turki - Bangunan Hagia Sophia. (Sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com)

Tak bisa dipungkiri Turki sudah menjadi salah satu negara Islam terdepan untuk urusan mengolah 'dapur' mereka. Semua pekerjaan mulai dari peraturan, infrastruktur, hingga rencana jangka panjang dikerjakan dengan luar biasa. Meski, tidak terlihat perubahan signifikan dari kesadaran masyarakat di sana.

Bagaimanapun, harus diingat Turki masih salah satu terbaik di dunia. Mereka sudah menempuh perjalanan panjang untuk sampai titik ini, terutama untuk urusan infrastruktur, dengan kecepatan perkembangan sekencang sekarang, bukan tidak mungkin negeri Kebab itu menjadi contoh untuk negara-negara Eropa Barat dalam 10 tahun ke depan. 

Kita semua tahu tak kurang dua minggu Ramadan menetap di dalam negeri, dan masalah sampah semakin menjadi-jadi, entah memang selalu karena ragam tradisi, atau peningkatan daya beli masyarakat memang melonjak pada bulan ini. 

Sebagai warga biasa, kita tak pernah tahu. Akan tetapi, Turki ini tak pernah mengalami semua ini, sebagai negara Mereka selalu siap.

Tak bisa dibantah mereka masih kalah dengan Eropa, juga bukan negara paling mendekati sempurna dalam mengolah sampah. Namun, untuk kasus negara kita, terlebih dalam suasana Ramadan seperti hari ini, boleh jadi meniru cara Turki adalah kunci. Harus dikatakan tak ada yang salah dengan meniru selama tidak merugikan, justru untuk urusan ini menguntungkan semua. Misi menghapuskan sampah bukan masalah suatu negara, tetapi masalah bersama.

In earthquake epicentre, Turkey's Erdogan remains popular | Recep Tayyip Erdogan News | Al Jazeera 

Legislasi dan aturan

Pertama, pemerintah betulan menginstruksikan warga untuk melakukan hal simpel, seperti membuang sampah ke dalam wadah sudah disediakan, sesuaikan warna dalam membuang. Mereka mencoba menanamkan kesadaran, tentang betapa kegiatan simpel ini signifikan dalam membantu mempercepat pengolahan sampah.

Sementara itu, tertulis hukuman tegas di sana untuk orang-orang membuang sampah sembarangan.

 Mereka bisa dengan mudah didenda petugas setempat atau dihukum mengerjakan kegiatan sosial, semua hukuman tergantung dengan situasi dan kondisi setiap kasus.

Lebih jauh lagi, semua ini bukan cuma untuk individu, tetapi juga perusahaan di sana. Semua perusahaan diharuskan untuk memiliki garis besar jelas dalam mengolah limbah, juga mengisi laporan tentang semua detail metode kepada pemerintah. Semua ini dilakukan untuk membuat lingkungan Turki menjadi bersih, terbersih dari yang mereka bisa.

Peningkatan infrastruktur 

Pacific Islands urge Japan to delay release of Fukushima waste | News | Al Jazeera 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline