Terlepas dari berbagai stigma miring di luar sana, tato merupakan salah satu bagian dari budaya Indonesia dan masih dipraktekkan hingga saat ini.
Bagi mereka, Tato merupakan simbol identitas, status sosial, kepercayaan atau juga sebuah bentuk seni yang diterapkan dalam tubuh. Sama halnya seperti yang kita pikirkan.
Ketika berbagai bentuk budaya mengalami pergeseran nilai dalam penerapan, tato masih konsisten memiliki nilai yang sama. Meski berbagai budaya punya pemikiran yang berbeda.
Misalnya, suku Batak di bagian Barat Indonesia bertahun-tahun sudah mempercayai tato ular sebagai makna yang negatif. Digambarkan untuk seorang kriminal atau pelanggar aturan adat.
Di lain sisi, suku Asmat di bagian Timur Indonesia sudah lama menganggap tato ular melambangkan kekuatan dan ketabahan.
Mereka berpikir ular merupakan hewan yang gigih, setiap hari bertahan hidup di lingkungan keras dan berbahaya. Dengan adanya gambar ular di sana, kekuatan dalam diri mereka.
Kalau diberikan kesempatan untuk menato, siapa yang kalian gambarkan. Sebelum itu, berikut bagaimana tato digambarkan dalam tubuh. Ini sungguhan bukan hanya soal penampilan luar.
Peringatan! Beberapa yang berniat menato untuk pertama kali boleh jadi lebih baik untuk tidak membaca lanjutan artikel.
Bagaimana seniman tato menyelesaikan pekerjaan
Kita semua tahu proses menggambar tato bisa dibilang lama dan menyiksa, pasti butuh konsultasi, sketsa hingga penyembuhan untuk membuat tato terlihat baik dan berkelanjutan.
Tentu, seniman tato yang baik akan selalu memberikan pertimbangan untuk pelanggan tentang bentuk, ukuran, lokasi agar tidak ada penyesalan kemudian.