Preview
Salah satu pertandingan pertama dalam Copa del Rey, Arandina CF diharuskan menjamu pemimpin klasemen liga utama, Real Madrid.
Momen pertama ketika melihat susunan pemain awal kedua tim bisa dibilang sangat mengejutkan. Bukan karena ketidaktahuan akan nama pemain Arandina.
Namun, skuad yang diturunkan Carlo Ancelotti. Manajer asal Italia ini terkenal sangat pelit melakukan rotasi, permainannya sangat tergantung dengan pemain-pemain utamanya.
Di pertandingan ini, sangat berbeda. Dia memberi kesempatan untuk beberapa pemain yang kurang jam terbang, juga memberikan debut starter untuk empat pemain.
Tentu, pertandingan ini akan jadi pertaruhan bukan untuk Ancelotti, tetapi untuk mereka yang mendapatkan kesempatan luar biasa untuk bisa memulai pertandingan dengan tim utama.
Pertandingan dalam 90 menit
Seperti ekspektasi ketika Real Madrid bertemu tim kasta empat, Mereka bermain dengan mendominasi tepat setelah peluit berbunyi. Hampir tidak ada kesempatan bola dicuri.
Masalahnya, Madrid bisa dibilang terlalu nyaman bermain dengan bola. Tempo yang dimainkan terlalu lambat, bisa dikatakan pertandingan yang membosankan.
Mereka baru mendapatkan peluang emas melalui Arda Guler di menit 14', bola itu terlihat lengket di kakinya. Masuk dalam kotak penalti, menembak dengan keras melalui celah.
Namun, sayang sekali tendangannya masih bisa dihentikan oleh kiper. Refleks yang luar biasa, jelas berada di atas rata-rata kiper segunda.
Tak berhenti di sana, tepat menit 19' Arda Guler mendapatkan jatah tendangan bebas, setelah memintanya dari Ceballos. Tak bisa diraih kiper, tetapi mengenai tiang gawang.