Lihat ke Halaman Asli

Mirisnya Order Fiktif yang Sudah Beredar

Diperbarui: 23 Desember 2021   08:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

          Di era globalisasi teknologi berkembang pesat dan mengalami perubahan sangat cepat. Dengan adanya kemajuan dan perubahan teknologi saat ini, menjadi ladang untuk modus penipuan. Modus penipuan mengalami perkembangan dari masa ke masa, seperti melalui sms, telepon, dan via whatsapp. Aksi penipuan tersebut sering terjadi di Indonesia terhadap penjual yang menjajakan dagangannya di online (Order).

            Order dikenal juga sebagai jual beli sesuatu yang karakteristiknya jelas dan dijamin. Di saat pihak jasa layanan berani mengadakan sebuah sarana pemesanan barang melalui online, maka risiko yang harus diambil oleh pihak penyelenggara jasa layanan tersebut adalah harus siap menanggung klaim kerugian dari pihak yang tidak bertanggung jawab  apabila terjadi kasus order fiktif.

            Maraknya order fiktif adalah masalah yang sangat serius. Karena order fiktif sangat merugikan beberapa penjual khususnya warung makanan. Biasanya modus yang digunakan dalam kasus ini adalah pelaku melakukan pemesanan makanan dengan jumlah porsi yang sangat banyak dan mentransfer sejumlah uang, dan berdalih kelebihan transfer. Sehingga penjual makanan diminta untuk mengembalikan kelebihan uang transfer yang dikirimkan oleh pelaku. Tetapi pelaku sebelumnya telah mengirimkan bukti transfer palsu terhadap penjual yang sangat mirip dengan aslinya.

            Kondisi serupa terjadi di Banyuwangi yang menimpa beberapa warung makanan. Peristiwa itu terjadi karena kepercayaan penjual terhdap pembeli yang memasan makanan dalam jumlah porsi yang besar, dan bukti transfer yang sama dengan aslinya. Maka dari pada itu penjual merespon pesanan tersebut. Namun setelah pemesanan selesai dan dikirimkan kepada alamat pembeli. Pembeli menghubungi penjual bahwasanya transfer yang dikirimkan lebih dari harga orderan, dan meminta mengembalikan sejumlah uang yang lebih dengan bentuk pulsa. Setelah penjual mengkonfirmasi bahwa uang yang lebih sudah dikembalikan dalam bentuk pulsa. Namun setelah menuju lokasi yang dimaksud atas nama pembeli tidak ada dilokasi tersebut. Kemudian pembeli juga tidak dapat dihubungi kembali.

            Oleh sebab itu bagi teman-teman semuanya harap waspada terutama yang memiliki usaha kuliner dan sering mendapat orderan online. Oleh karena itu, wajib untuk memastikan kembail transaksi uang melalui transfer. Pastikan kembali bahwa uang transfer tersebut sudah masuk ke rekening kita dengan mengecek setiap transaksi dan tidak terlalu percaya terhdap bukti transfer yang dikirimkan oleh pembeli.

            Saya berharap masyarakat lebih pintar dalam memahami dan menelaah aksi tindak pidana. Sehingga, masyarakat tidak menjadi korban aksi penipuan yang marak dengan modus bukti transfer palsu maupun kelebihan transfer. "Semoga tindakan tidak bertengung jawab ini tidak terulang kembali dan, merugikan masyarakat yang menjadi korban aksi tersebut.

         




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline