Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik dan tentunya perlu diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat, khususnya generasi masa kini. Kesehatan mental adalah keadaan yang menggambarkan sisi emosional, psikologis, dan sosial seseorang. Kesehatan mental mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasa, dan bertindak. Orang yang sehat secara mental lebih mampu mengelola stres, berpikir dan berkomunikasi dengan orang lain. Individu yang dinilai sehat secara mental bukanlah semata-mata orang yang bebas dari gangguan jiwa. Menurut World Health Organization (WHO), menyatakan bahwa individu yang sehat secara mental adalah individu yang dapat menyadari setiap potensi yang dimilikinya, mampu mengelola stres secara wajar, yang mampu bekerja secara produktif, serta mampu berperan dalam komunitasnya.
Sayangnya, di Indonesia sendiri kesadaran akan pentingnya kesehatan mental masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari data Kementerian Kesehatan hingga Juni 2020, setidaknya terdapat 277 ribu kasus kesehatan jiwa di Indonesia. Jumlah ini meningkat pesat selama pandemi Covid-19 di Indonesia. Selain itu, hasil riset lain menyatakan pandemi Covid-19 juga berdampak pada anak-anak muda, dimana mereka mengalami stres karena harus bekerja lebih produktif dari sebelumnya. Menurut hasil laporan U-Report yang dipublikasikan oleh UNICEF pada Agustus 2020 lalu, lebih dari 53% anak muda Indonesia merasa tertekan untuk tetap produktif selama pandemi. Sebagian besar (33%) mengatakan bahwa tekanan membuat mereka kehilangan fokus saat belajar daring, sementara yang lain (25%) menganggap mereka mudah dikalahkan, marah atau mudah tersinggung. Maka dari itu diperlukannya upaya meningkatkan kesadaran kesehatan mental dengan berbagai cara.
Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan yang berisi 17 tujuan dan 169 target, dimana salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah mewujudkan kehidupan yang sehat pada semua usia. Hal tersebut juga berlaku terhadap kehidupan mental yang sehat pada semua usia. Untuk tercapainya tujuan tersebut tentu diperlukan kesadaran pembangunan kesehatan mental secara menyeluruh di Indonesia dengan mengubah pola pikir bahwa kesehatan mental itu penting, bukan tabu serta memberi pengertian kepada orang-orang terdekat mengenai hal tersebut.
Hal yang dapat meningkatkan kesadaran kesehatan mental adalah membuat atau tergabung dalam berbagai komunitas peduli kesehatan mental. Bersama dengan komunitas yang ada, dapat dimulai berbagai gerakan pencegahan maupun penanganan. Para penyintas juga dapat dikumpulkan di suatu komunitas untuk memberi edukasi kepada masyarakat luas.
Contoh komunitas yang menjadi tempat berkumpulnya anak-anak muda yang peduli terhadap kesehatan mental adalah Komunitas Ikatan Generasi (Anti) Galau (@ikan.galau). Komunitas Ikan Galau adalah komunitas yang berisi orang-orang lintas generasi, terutama anak muda. Anak-anak muda tersebut berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari SMA, kuliah, fresh graduate, new jobber, dan masih banyak lainnya. Komunitas Ikan Galau dapat menjadi tempat berbagi informasi, pengalaman, dan sharing online, dan tentunya meningkatkan awareness.
Sekarang banyak bermunculan platform berbasis kesehatan mental yang didasari oleh kegelisahan akan berbagai permasalahan hidup yang dihadapi setiap orang. Dengan mengangkat isu-isu terkait kesehatan mental, harapannya agar masyarakat menjadi alat untuk membangun inklusi sosial, menjadi wadah yang peka terhadap permasalahan individu, serta menjadi wadah yang memiliki dukungan dan solidaritas sosial. Salah satu platform mengenai kesehatan sosial di Indonesia yang menggunakan pendekatan bercerita atau story telling adalah channel Youtube Menjadi Manusia yang didirikan pada tahun 2018 yang sekarang sudah berkembang juga di podcast.
Harapannya platform ini dapat digunakan sebagai sarana mendengarkan, memahami, serta menjadi bahan refleksi dari pelajaran dan perjalanan hidup individu.
Lalu hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran kesehatan mental di era yang serba digital seperti sekarang adalah dengan melakukan kampanye mental health awareness yang sekarang sudah sering dijumpai di berbagai platform media sosial berupa poster, video kreatif di tiktok atau reels instagram. Baru-baru ini juga beberapa komunitas peduli kesehatan mental melakukan kampanye terbuka melalui ajang #pelarian yang dilaksanakan dalam bentuk aktivitas berlari bersama di tempat berbeda. Kegiatan ini merupakan kampanye terbuka dan collective movement yang diperuntukkan dan sekaligus mengajak kaum muda generasi milenial dan gen-Z, untuk lebih peduli dan menumbuhkan kesadaran kolektif akan isu kesehatan mental. Peneliti psikologi sekaligus pendiri HatiPlong, Farah Djalal menjelaskan, salah satu terapi terbaik untuk mengembalikan kesehatan mental yang terganggu adalah dengan cara lari. Dimaksud lari ini bukan berarti lari dari masalah. Akan tetapi melakukan kegiatan olahraga lari, di mana setiap gerakannya akan berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental.
KESIMPULAN