Lihat ke Halaman Asli

Untukmu, Wahai Para Ayah..

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12897005881262556501

[caption id="attachment_72832" align="alignleft" width="200" caption="Dalam Sebuah Pelukan, Tercipta Indahnya Kasih Sayang"][/caption] Saat berkunjung ke rumah sahabat lama beberapa hari yang  lalu, ada seorang keponakannya yang baru berusia sekitar lima tahun ikut nimbrung dalam obrolan kami, namanya Wahyu. Anehnya, sang anak tersebut tidak mau lepas dari pangkuan saya. Bahkan hari itu, dia tidak mau pulang. '' Aku pengin tidur di sini sama Om Amru", ujarnya polos. Malam itu, dalam pelukan saya dia bercerita tentang cita-citanya yang ingin jadi pilot. Tentang teman-teman sepermainannya yang suka usil. Juga tentang mobil tanki dan helikopter kesayangannya. "Kenapa kok Dik Wahyu mau tidur di sini sama Om, padahal kita kan baru kenal?", tanya saya. Dengan gaya khas anak-anak dia menjawab " Aku males di rumah. Bapakku sibuk terus, ga pernah meluk aku, ga pernah mau dengerin ceritaku." Jawabnya polos. Duuh.. sedih rasanya melihat anak sekecil itu sudah harus kehilangan kasih sayang hanya karena kesibukan orang tuanya. Malam itu, saya merasa menjadi seorang ayah. Dia pun tidur dalam pelukan saya. Duhai  para ayah. . Sesibuk apapun, jangan sampai membuat sang buah hati merasa terabaikan. Luangkanlah waktu untuk sekedar mengajaknya berbagi cerita, berolah raga bersama, atau hanya sekedar memeluknya sepulang dari tempat kerja. Kasih sayang mungkin bukan segalanya. Tapi melalui kasih sayang, ikatan bathin antara ayah dan  anak akan tetap terjaga. Jangan sampai saat dewasa kelak, sang anak merasa asing dengan ayahnya sendiri. Maaf, bukan bermaksud menggurui. Hanya berbagi pengalaman saja. Semoga bermanfaat. Terima kasih..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline