Lihat ke Halaman Asli

Karena Cintanya yang Nyata

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

lihatlah dia pada sudut 90 derajat
kokoh pada bangunan tambal agung
terjejal sampah antah berantah busuk alas kepongahan
Lihatlah dia, sudut yang tersudut..
(Hasya Manarina)

mungkin...inilah kondisi negara wayang, kita sebut ia Indonesia. Bedanya apa kawan?? bukan kelir putih bersih, latar dari sorotan lampu (blencong), sehingga ia sembunyikan banyak lakon "tak senonoh" didalamnya....
Bedanya apalagi kawan??didalamnya tak akan kita dengar gamelan diiringi tembang syahdu menghasilkan arti tak ternilai untuk ditonton....yang ada hanya "genderang perang" para dalang, memainkan nilai perpecahan, kemunafikan, dan kekuasaan..

Akhirnya,..masyarakat pintar menilai hanya dari logika, masyarakat berhati lembut termakan kemunafikan si dalang, dan masyarakat bertubuh kekar membela tokoh wayang di balik kelir hitam yang memanipulasikan alur pewayangan...Lucu memang,..Memang sangat lucu negeri wayang bernamakan Indonesia,...Sarat permainan yang terus menyudutkan, sang sudut 90 derajat pengokohnya selama ini...sudut yang tersudut.

Semoga sudutnya tetap kokoh menopang tiang kelir pewayangan...karena Cintanya yang nyata..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline