Lihat ke Halaman Asli

haerul said

Membaca dan menulis sudah menjadi candu.

Ketika Baliho adalah Kebuntuan Kreativitas Politisi

Diperbarui: 13 Agustus 2021   11:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pandemi belum berakhir. 

Ambisi berkuasa juga tak pernah mau berkesudahan.

Selalu menyisakan generasi ke generasi.  

Rakyat tak bisa diobati hanya dengan dandanan di baliho. 

Baliho bukan sembahan. 

Baliho hanya bentuk kemunafikan?

Iya kalimat-kalimatnya bagus tetapi prakteknya hanya berdasarkan kepentingan diri dan kelompok. 

Tatanan kota dan pikiran kian semrawut. 

Baliho tidak memperindah kota, justru hanya jadi bahan ledekan. 

Zaman digital sudah sedemikian majunya, tetapi cara-cara jadul merayu rakyat masih digunakan.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline