Lihat ke Halaman Asli

My Mother; My Life Coach

Diperbarui: 7 Oktober 2015   09:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Salm Bahagia

My Mother;
My Life Coach

Wanita luar biasa yang memiliki kehebatan tidak tertandingi dalam memberikan pengajaran dan pendidikan hidup yang sebenarnya.
Beliau adalah guru besarku.

Mamaku memang tidak berpendidikan tinggi bukan sarjana, magister, doktor apalagi profesor tapi beliau seorang guru besar pemilik ilmu-ilmu kehidupan tingkat tinggi.
Mengajariku nilai-nilai kehidupan level tinggi.
Mamaku memang tidak berpangkat dan berjabatan tapi bagiku beliau jendral berbintang sembilan pemilik instruksi menggetarkan jiwa. Mengajariku tegas memilih jalan kehidupan.
Mamaku memang tidak berkelimpahan harta pantang baginya meminta, tapi beliau memiliki triliunan harta dalam jiwanya yang penuh kelembutan. Mengajariku tidak mudah kecewa dan berprasangka buruk pada sesama.
Mamaku memang bukan ustazah hanya hamba biasa, tapi do'a-do'anya menembus langit tanpa batas. Mengajariku makna sebenarnya tentang mimpi itu adalah do'a.
Impiannya tak besar hanya ingin melihat anak-anaknya tumbuh dewasa.
Karena pada pundak anaknyalah beliau berharap impian yang sebenarnya.
Impian bagaimana anaknya kelak memperlakukannya. Sungguh!
Rumah megah, mobil mewah bukan ambisinya.
Beliau ingin sekali memeluk ka'bah
Berkumpul di surga bersama anak-anaknya kelak itulah cita-citanya.
Salamaki'

Salam HPM

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline