Lihat ke Halaman Asli

R A Kurniasih

Just blog and share

Icip-icip Sate Maranggi

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1427119942862158155

Akhir pekan lalu saya menghabiskan waktu dengan teman-teman untuk berkeliling Karawang demi menghilangkan kejenuhan satu minggu yang padat ini. Lelah menjelajah kota, kamipun kembali ke tempat kami tinggal untuk sementara ini. Tiba di bawah flyover Plaza Cikampek, saat menyusuri tepian rel kereta kami melihat seorang penjaja sate yang tak jauh dari pos perlintasan kereta. Tulisan yang tertera di tempat dagangannya cukup besar dan menarik hati. “MARANGGI” begitulah yang tertulis.

[caption id="attachment_404934" align="aligncenter" width="300" caption="dokumentasi pribadi"][/caption]

Kamipun memesan sate ini dan menikmatinya sembari berbincang dan mengamati padatnya kendaraan yang menunggu kereta melintas. Sate maranggi ini ternyata berbeda dengan sate padang ataupun sate lainnya. Perbedaan pertama yang saya amati adalah bahan dasar dagingnya. Sate ini tidak menggunakan daging ayam atau kambing melainkan daging sapi. Kedua adalah bumbu satenya. Jika sate pada umumnya menggunakan saus kacang maka sate ini menggunakan bumbu yang bagi saya tampilannya lebih mirip dengan sambal kecap. Namun anggapan saya ini salah besar. Berdasarkan penelusuran dari Wikipedia ternyata bumbu sate maranggi terbuat dari kecap, sambal cabai hijau ditambah sedikit cuka lahang (cuka yang terbuat dari aren). Saat disajikan, bumbu kecap itu dilengkapi dengan irisan bawang merah dan tomat segar. Sate ini biasanya disajikan dengan ketan bakar, sambal oncom atau nasi timbel.

Lalu darimanakah sebenarnya asal dari sate maranggi ini? Dari sebuah blog yang pernah saya baca (klik disini) ada yang mengatakan sate maranggi ini berasal dari Purwakarta adapula yang mengklaim berasal dari Cianjur. Blog lain (lihat di sini) menyatakan bahwa dari prosesnya sate manis-pedas ini merupakan adaptasi dari kuliner peranakan. Untuk asal kata “maranggi” sendiri menurut kamus Bahasa Sunda berarti daging sapi yang dipotong-potong dan ditusuk seperti sate kemudian direbus. Sate ini tak ubahnya empal tusuk. Rasanya tidak jauh dari empal, karena dagingnya memang direbus terlebih dahulu dengan taburan ketumbar yang sangat banyak.

[caption id="attachment_404935" align="aligncenter" width="300" caption="dokumentasi pribadi"]

1427120708536835748

[/caption]

Untuk proses pembuatannya tidaklah rumit. Bahan yang diperlukan adalah daging sapi yang diiris kecil-kecil ditambahkan dengan bumbu-bumbu halus termasuk ketumbar yang membuat aroma khas dari sate ini (resep selengkapnya lihat di sini)  Nah bagi yang ingin mencicipi lezatnya sate ini bisa mencoba mencari di sekitaran Cikampek, Pantura hingga Purwakarta. Sate ini banyak dijual di warung ataupun pedagang keliling. Selamat menikmati.

Referensi

http://hargamenu.com/sate-maranggi-purwakarta-bukan-sate-biasa/

http://id.wikipedia.org/wiki/Sate_Maranggi

http://www.lezat.com/resep-masakan-lezat/resep-sate-maranggi-purwakarta-Resep-Masakan-Lezat-Makanan-Lezat-Resep-Kue-Lezat-Restoran-Lezat-Tempat-Makan-Lezat-Kuliner-Lezat.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline