Lihat ke Halaman Asli

Haendy B

Blogger, Football Anthutsias

Prabowo, Debat Ketiga dan Ambisi Menjadi Raksasa Otomotif Asia Tenggara

Diperbarui: 1 Juli 2024   16:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kompas.com

Prabowo menjelma menjadi sinonim yang tak kenal menyerah, seseorang yang terbiasa kalah berkali-kali dipilpres kini menjadi pemenang, sebuah pelajaran, sebuah ketegaran dan sebuah drama perjuangan. Siapa yang menjamin bahwa Prabowo mempunyai kemenangan mutlak pemilihan presiden 2024 dimana setahun sebelumnya justru isu yang menyeriak adalah rambut putih dan kita semua tahu isu ini berarti keberlanjutan pemerintahan akan diberikan kepada Ganjar Pranowo. Prabowo dipandang sebelah mata tahun lalu.

Di pemilihan presiden kali ini Prabowo banyak belajar, ia belajar kenapa bisa kalah terus terusan, gagal mendapat suara mayoritas untuk mengunci jabatan presiden Republik Indonesia. Pemilu kali ini seorang Prabowo Subianto, benar-benar berbeda. Prabowo Subianto menjadi seseorang yang mau berjoget untuk mengambil hati masyarakat, mayoritas senang walaupun sebagian lagi mencibir, namun Prabowo tak ambil pusing, apalagi dia juga mengajak Gibran, anak presiden Jokowi sebagai wakil presidennya, dimana tingkat kekecewaan dari pendukung lama Prabowo semakin tinggi karena hadirnya seorang Gibran berarti Prabowo beririsan teramat dekat dengan presiden Jokowi.

Debat Ketiga Krusial bagi Prabowo

Jokowi adalah presiden dimasa akhir jabatannya mempunyai tingkat penerimaan akan kepuasan kinerja yang tinggi dimasyarakat, hal itu membuat seorang Prabowo Subianto mengambil Gibran sebagai wakil presiden. Tindakan ini adalah jalan untuk menyakinkan pendukung presiden Jokowi bahwa Prabowo adalah yang terpilih untuk melanjutkan semua jerih payah kerja presiden Jokowi. Faktor Gibran ini dianggap sebagai bukti bahwa presiden Jokowilah yang membantu kemenangan Prabowo Gibran., tapi apakah benar presiden Jokowi menjadi aktor utama dibalik kemenangan.?

Jawabannya tidak sepenuhnya benar, suara Prabowo Gibran sebenarnya sudah mencapai titik jenuh pada akhir Desember 2023 dan awal Januari 2024, padahal bansos sudah ditebar secara masif dan dibagikan sana-sini, sejak Desember 2023. Berdasarkan survey Indikator akhir desember 2023 suara Prabowo Gibran mentok diangka 45% dan hingga survey indikator berikutnya awal Januari tetap mentok diangka 45%, dengan kata lain suara Prabowo-Gibran mencapai stagnan, sayangnya Indikator merilis hasil survey awal Januari 2024 setelah debat ketiga, yakni ketika strategi capres 01 dan 03 berusaha sekuat tenaga mendeligitimasi kinerja menteri pertahanan, strategi itu sudah ditetapkan menjadi pilihan, namun strategi itu justru membuat pasangan Prabowo Gibran mengunci kemenangan satu putaran.

Membangun Industri Otomotif Mobil Nasional

Apa yang akan dilakukan Prabowo ketika sudah menjadi presiden, coba kita tebak, dari dahulu Prabowo konsen dengan isu mobil nasional, ketika Esemka menggeliat bersama presiden Joko Widodo tahun 2010, Prabowo termasuk yang memesan dalam jumlah banyak saat itu, kemudian ketika jadi Menteri pertahanan, Prabowo adalah sosok yang mendorong PT Pindand membuat Mobil Nasional yang bernama Maung. Prabowo dalam beberapa kesempatan menyampaikan komitmennya untuk memperkuat industri otomotif nasional. Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat produksi otomotif di Asia Tenggara, mengingat pasar domestik yang luas dan sumber daya alam dan manusianya.  

Seperti dalam pertemuan di Bakrie Tower 2012, Prabowo ketika berbincang dengan Abu Rizal Bakrie berucap "Kita sangat dambakan mobil buatan Indonesia", kalimat ini menunjukkan bagaimana ia mempunyai keinginan yang sangat dalam mencetuskan industri mobil nasional, pentingnya sinergi antara pemerintah, industri, dan akademisi untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan sektor otomotif adalah mutlak dan tentu saja peran hilirisasi sumber daya yang ada di Indonesia akan menjadikan kunci ambisi besar menjadi raksasa otomotif Asia Tenggara.

Salah satu contoh konkret dari visi Prabowo terkait pengembangan industri otomotif nasional adalah mobil Maung yang dikembangkan oleh PT Pindad. Maung, sebuah kendaraan taktis yang awalnya dirancang untuk kebutuhan militer, kini juga diproyeksikan untuk pasar sipil. Prabowo melihat Maung sebagai bukti kemampuan industri dalam negeri untuk menghasilkan kendaraan berkualitas tinggi yang dapat bersaing di pasar domestik dan internasional, mobil Maung memiliki berbagai fitur yang menjadikannya kompetitif, seperti kemampuan off-road yang mumpuni, daya tahan yang tinggi, serta teknologi yang canggih. 

PT Pindad, dengan dukungan pemerintah dan kerjasama dengan berbagai pihak, berupaya menjadikan Maung sebagai ikon kebangkitan industri otomotif Indonesia. Keinginannya itu bisa dibilang ambisi besar Indonesia untuk menjadi raksasa otomotif di Asia Tenggara, visi besar yang membutuhkan kerja keras dan kerjasama dari berbagai pihak. Prabowo Subianto, dalam berbagai kesempatan, menunjukkan komitmennya untuk mewujudkan visi tersebut melalui berbagai strategi yang terfokus pada peningkatan infrastruktur, pengembangan sumber daya manusia, pemberian insentif, dan dorongan terhadap riset dan inovasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline